12.11.2014 Views

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mewarisi tradisi kelautan nenek moyangnya. Upacara ritual juga masih mewarnai<br />

proses pembuatan perahu.<br />

Pembuatan perahu pinisi dilakukan di sebuah galangan kapal sederhana<br />

yang disebut bantilang. Orang yang sangat berperan dalam pembuatan pinisi<br />

adalah punggawa (kepala tukang atau tukang ahli). Ia dibantu oleh sawi (tukang<br />

lainnya) dan calon sawi. Selain itu, dibantu juga oleh tenaga lain, sehingga<br />

secara keseluruhan melibatkan puluhan orang<br />

5. Sistem Ekonomi<br />

Penduduk Sulawesi Selatan pada umumnya adalah petani dan nelayan, juga<br />

pedagang, pegawai pemerintah mau pun swasta. Mereka menanam padi dan<br />

palawija secara bergantian di sawah. Orang Bugis dan Makassar yang tinggal di<br />

daerah pantai, mencari ikan merupakan mata pencaharian yang sangat penting.<br />

Mereka menangkap ikan dengan perahu layar. Sebagai nelayan setidaknya<br />

sejak tahun 1650 mereka secara teratur berlayar ke perairan Australia sebelah<br />

utara untuk menangkap teripang, yang sesudah diasapi dijual kepada tengkulak<br />

untuk di ekspor ke China.<br />

Banyak orang dari Wajo serta Bulukumba yang menghasilkan tenunan<br />

sarung sutra.<br />

6. Sistem Religi<br />

a. Jaman Pra – Islam<br />

Religi orang Bugis dan Makassar dalam zaman Pra-Islam, seperti yang<br />

tampak dari Sure’ Galigo, telah mempunyai suatu kepercayaan kepada<br />

satu dewa yang tunggal yang disebut dengan beberapa nama seperti:<br />

Patoto-e (Dia Yang Menentukan Nasib), Dewata Seuwa-e (Dewa Yang<br />

Tunggal), Turie a’rana (Kehendak Yang Tertinggi). Sisa-sisa kepercayaan<br />

lama seperti ini masih tampak pada orang To Lotang di Kabupaten<br />

Sidenrang-Rappang dan pada orang Amma-Towa di Kajang, Kabupaten<br />

Bulukumba.<br />

Sisa kepecayaan lama itu juga terlihat dengan adanya kelompok orang<br />

yang disebut Bissu, yaitu pendeta Bugis Pra-Islam, sosok yang<br />

menampung dua elemen jender manusia di tubuhnya. Ada referensi yang<br />

mengatakan mereka adalah transjender, lelaki yang memakai baju<br />

perempuan, tetapi ada juga yang menyebut mereka hermaprodit. Bissu<br />

122 | P a g e

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!