bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
2) Tari Pakarena: menggambarkan kisah mistis perpisahan antara<br />
penghuni boting langi (kahyangan) dengan penghuni boting lino<br />
(bumi) pada jaman purba. Sebelum detik-detik perpisahan, penghuni<br />
boting langi meng<strong>ajar</strong>i penghuni boting lino mengenai tata cara hidup,<br />
bercocok tanam, beternak, berburu, lewat gerakan tangan dan kaki.<br />
Dahulu Tari Pakarena ini dipertunjukkan di Istana, namun dalam<br />
perkembangannya tari ini lebih memasyarakat.<br />
3) Tari Patenun: menggambarkan cara menenun kain sutera<br />
4) Tari Paraga: dimainkan oleh anak-anak remaja untuk menunjukkan<br />
kepiawaiannya dalam memainkan bola yang terbuat dari rotan.<br />
Permainan ini juga untuk menarik perhatian gadis-gadis remaja.<br />
c. Permainan tradisional:<br />
Assanto’ (Makassar), Massanto’ (Bugis), Maggalanto’ (Bugis-Soppeng). Seni<br />
menunggang kuda ala anak-anak (yang berumur antara 8-12 tahun).<br />
Permainan ketangkasan ini menujukkan cara berburu atau berperang dengan<br />
menunggang kuda.<br />
d. Pakaian Tradisional<br />
1) Pria<br />
a) Songko’ure cak: topi sebagai simbol status sosial<br />
b) Upa sa’be (sarung sa’be)<br />
2) Wanita<br />
a) Baju bodo<br />
b) Lipa sa’be (Satrung sa’be), terbuat dari sutera<br />
c) Perhisan pada kepala, dan gelang<br />
e. Senjata tradisional: Badik Sari<br />
1) Badik Makassar: bilah pipih, battang (perut) buncil dan tajam, ujung<br />
runcing<br />
2) Badik Bugis: bilah pipih , ujung runcing dan agak melebar<br />
125 | P a g e