12.11.2014 Views

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

d. wadah berupa peti kayu<br />

e. alat-alat menyalakan api<br />

f. teknologi pembuatan pakaian berupa cidako dan beberapa bentuk motif<br />

hias kain tenun yang dinamakan motif tolai (ekor ikan), yang melingkar<br />

seperti ujung tanaman merambat atau taring babi rusa<br />

g. perumahan (rumah panjang yang disebut Wale Wangko)<br />

5. Sistem Religi<br />

Unsur-unsur kepercayaan pribumi merupakan peninggalan sistem religi<br />

sebelum berkembangnya agama Nasrani mau pun Islam. Unsur ini mencakup<br />

konsep dunia gaib, makhluk dan kekuatan adikodrati (yang dianggap ‘baik’ dan<br />

jahat’ serta manipulasinya, dewa tertinggi, jiwa manusia, benda berkekuatan<br />

gaib, tempat keramat, orang berkekuatan gaib, dan dunia akhirat).<br />

Unsur religi pribumi terdapat dalam berbagai upacara adat yang<br />

berhubungan dengan peristiwa lingkaran hidup individu, seperti kelahiran,<br />

perkawinan, kematian, maupun pemberian kekuatan gaib. Unsur ini tampak<br />

dalam wujud kedukunan (sistem medis makatana) yang sampai sekarang masih<br />

hidup.<br />

Usaha manusia untuk mengadakan hubungan dengan makhluk gaib dengan<br />

mengembangkan suatu kompleks sistem upacara pemujaan yang dahulu dikenal<br />

sebagai na’amkungan atau ma’ambo atau masambo.<br />

Dalam mitologi orang Minahasa dahulu mengenal banyak dewa. Dewa oleh<br />

penduduk disebut empung atau opo, dan untuk dewa yang tertinggi disebut Opo<br />

Wailan Wangko. Dewa yang penting sesudah dewa tertinggi adalah Karema.<br />

Opo Wailan Wangko dianggap sebagai pencipta seluruh alam dengan isinya.<br />

Karema yang mewujudkan diri sebagai manusia adalah penunjuk jalan bagi<br />

Lumimu’ut (wanita sebagai manusia pertama) untuk mendapatkan keturunan<br />

seorang pria yang kemudian dinamakan To’ar, yang juga dianggap sebagai<br />

pembawa adat, khususnya cara-cara pertanian, yaitu sebagai cultural hero (dewa<br />

pembawa adat).<br />

Roh leluhur juga disebut opo, atau sering disebut datu yang pada masa<br />

hidupnya adalah orang yang dianggap sakti (bisa kepala walak dan komunitas<br />

desa, tona’as). Mereka dalam hidupnya juga memiliki keahlian dan prestasi. Roh<br />

leluhur suka menolong manusia yang dianggap sebagai cucu mereka (puyun)<br />

61 | P a g e

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!