bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
masih hidup, mereka beranggapan bahwa kematian bukanlah hal yang mendasar<br />
bagi seorang manusia.<br />
C. Sistem Sosial<br />
Masyarakat Toraja mengenal sistem pelapisan masyarakat yang bersumber dari<br />
<strong>ajar</strong>an kepercayaan laluhur, yang mengatur berbagai aspek kehidupan, terutama<br />
dalam berinteraksi sehingga sangat nampak dalam keseharian mereka. Tingkatan<br />
sosial dalam masyarakat Toraja adalah sebagai berikut:<br />
1. Tana’ Bulaan, adalah lapisan bangsawan tinggi sebagai pewaris Aluk<br />
(kepercayaan) untuk memimpin agama<br />
2. Tana’ Bassi, merupakan lapisan bangsawan menengah sebagai pewaris<br />
kepemimpinan<br />
3. Tana’ Karurun, adalah rakyat kebanyakan yang tidak diperintah secara<br />
langsung oleh para bangsawan<br />
4. Tana’ Kua-Kua, adalah lapisan hamba sahaya<br />
Dahulu stratifikasi sosial didasarkan pada keturunan dan kedudukan, namun<br />
kini berdasarkan tingkat pendidikan dan kemapanan ekonomi. Sekarang banyak<br />
kelas rakyat kebanyakan yang dahulu mengabdi kepada kaum bangsawan, kini<br />
menggapai posisi sendiri dalam sistem stratifikasi sosial itu.<br />
D. Ke<strong>budaya</strong>an Fisik<br />
1. Bahasa<br />
Sebagai bagian dari Nusantara, Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa<br />
yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pergaulan. Namun demikian<br />
bahasa Toraja (Sa’dan) menjadi bahasa yang paling dominan dalam percakapan<br />
antara warga masyarakat.<br />
2. Sistem Organisasi Sosial<br />
Tentang organisasi sosial tidak lepas dari kata Tongkonan, yang berasal dari<br />
istilah tongkon yang berarti duduk. Tongkonan yang merupakan rumah, dahulu<br />
merupakan pusat pemerintahan, kekuasan adat dan pembangunan kehidupan<br />
sosial <strong>budaya</strong>. Tongkonan memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai pusat<br />
<strong>budaya</strong>, pusat pembinaan keluarga, pembinaan peraturan keluarga dan<br />
kegotongroyongan. Juga merupakan pusat dinamisator, motivator dan<br />
stabilisator sosial. Oleh karena itu Tongkonan mempunyai kewajiban sosial dan<br />
<strong>budaya</strong> yang bertingkat-tingkat di masyarakat.. Sebagai contoh, ditampilkan<br />
128 | P a g e