You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BISNIS |<br />
Chevrolet Spin dalam sebuah<br />
pameran otomotif<br />
ARI SAPUTRA/DETIKCOM<br />
Selain masalah skala produksi, masalah lainnya<br />
yang membuat General Motors terpaksa<br />
menutup pabrik adalah keharusan menekan<br />
harga penjualan supaya bisa bersaing dengan<br />
MPV Jepang. Padahal masih ada beberapa<br />
komponen suku cadang Chevrolet Spin yang<br />
diimpor, salah satunya aki.<br />
Soerjono menjelaskan, General Motors pernah<br />
bermitra dengan produsen aki lokal, tapi<br />
pasokannya kurang sehingga akhirnya harus<br />
impor. Puncaknya adalah saat nilai tukar rupiah<br />
terhadap dolar Amerika jatuh, sedangkan biaya<br />
suku cadang dibayar dalam dolar tapi harga jual<br />
harus ditekan supaya bisa bersaing di pasar.<br />
Akumulasi dari berbagai persoalan tersebut<br />
membuat produsen mobil asal Amerika Serikat<br />
itu harus menanggung kerugian hingga US$<br />
2,4 juta (Rp 31 miliar). “Jadi memang dari awal<br />
mereka berdarah-darah tetapi tetap diteruskan<br />
karena ingin ada image dari brand itu di sini,”<br />
kata Soerjono.<br />
Dampak dari penghentian produksi itu,<br />
sebanyak 500 karyawan bakal menganggur<br />
dan mendapat kompensasi sebesar 3-18 bulan<br />
gaji. Sedangkan pabrik di Bekasi, menurut<br />
MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015