12.03.2015 Views

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

INTERVIEW<br />

motor sudah bisa sampai 95 persen. Ini kan<br />

luar biasa. Kalau kita dorong terus, semua<br />

industri otomotif bisa sampai 90 persen secara<br />

enggak langsung juga (mobil nasional).<br />

Ini kan cuma masalah istilah saja.<br />

Esemka tidak mungkin akan (mampu) bersaing<br />

dengan industri otomotif yang sudah ada.<br />

Saat masih menjadi walikota<br />

Solo, Jokowi menjadikan mobil<br />

Esemka Rajawali sebagai mobil<br />

dinasnya.<br />

RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM<br />

Tapi kan Presiden Jokowi pernah menyatakan<br />

bicara mobil nasional adalah<br />

Esemka. Bagaimana kelanjutannya?<br />

Jadi bukan istilah mobil nasional. Saya<br />

juga ikut di rapat kabinet. Salah satu isunya<br />

adalah bagaimana mendukung dan membahas<br />

industri otomotif nasional, bukan mobil<br />

nasional. Rapat kabinetnya tidak bahas soal<br />

mobil nasional. Kebetulan juga dihadiri salah<br />

satu perwakilan dari Esemka. Salah satunya<br />

membahas angkutan di pedesaan, pertambangan,<br />

perkebunan.<br />

Nah, ada pemikiran, angkutan di desa ini<br />

apakah tidak bisa kita produksi sendiri. Salah<br />

satu yang menjawab sanggup memproduksi<br />

itu ya Esemka. Ada juga merek yang lain. Tapi<br />

waktu itu yang menjawab Esemka. Mereka<br />

akan mau masuk dalam angkutan pedesaan,<br />

MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!