You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
HUKUM<br />
Sepeda motor Ponti yang<br />
rusak parah<br />
DOK. LBH JAKARTA<br />
Nahas, pada saat bersamaan, sebuah truk<br />
boks bernomor polisi B-9249-TXR melaju ke<br />
arahnya. Bagian depan truk itu pun menghantamnya.<br />
Kepala dan kaki Ponti terluka parah<br />
dan mengeluarkan banyak darah. Ia tak sadarkan<br />
diri. Sepeda motornya rusak parah. Ia segera<br />
dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah<br />
Sakit Thamrin, Cileungsi, oleh pengemudi truk<br />
tersebut dan warga sekitar.<br />
Meski sudah mendapatkan pertolongan,<br />
kondisi Ponti terus menurun. Jantungnya melemah.<br />
Ayah satu anak itu mengalami koma.<br />
Hanya beberapa jam setelah kejadian, atau<br />
Sabtu malam, nyawanya tak tertolong. Ponti<br />
meninggal karena sejumlah organnya mengalami<br />
disfungsi.<br />
Keluarganya berpendapat kecelakaan yang<br />
merenggut nyawa Ponti itu disebabkan oleh<br />
lubang di Jalan Raya Siliwangi, Bekasi. Akibat<br />
lubang berdiameter 3 meter dan kedalaman<br />
10 sentimeter itu, Ponti hilang keseimbangan<br />
saat mengemudi hingga sepeda motornya<br />
masuk ke jalur berlawanan dan bertabrakan<br />
dengan truk.<br />
Setahun berselang, Sulastri, putri Ponti,<br />
akhirnya menggugat pihak-pihak yang dinilai<br />
bertanggung jawab atas penyelenggaraan<br />
jalan dan rambu-rambu peringatan jalan di<br />
tempat tersebut. Gugatan dilayangkan ke<br />
Pengadilan Negeri Kota Bekasi pada 26 Februari<br />
2015.<br />
Pihak yang digugat antara lain Gubernur<br />
Provinsi Jawa Barat sebagai tergugat I, Kepala<br />
Dinas Bina Marga Jawa Barat (tergugat II),<br />
MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015