You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
FOKUS<br />
Alat dengan daya<br />
sebesar 120 KPA<br />
tersebut digunakan<br />
untuk membantu 30<br />
komputer siswa dan staf<br />
pengajar.<br />
Rachmat mengaku tidak tahu bahwa<br />
harga UPS sebesar Rp 5 miliar. Jika saja<br />
ia tahu, uang itu lebih baik digunakan<br />
buat merenovasi sekolah untuk kebutuhan<br />
laboratorium IPA atau ruang<br />
serbaguna.<br />
Manfaat UPS dirasakan tidak maksimal<br />
bagi sekolah. Apalagi daya alat<br />
tersebut tidak sebesar yang dibutuhkan<br />
SMAN 25. UPS itu tidak bisa<br />
disambungkan ke instalasi listrik sentral<br />
sekolah sehingga, saat listrik mati,<br />
mereka tidak bisa langsung memakai<br />
UPS. “Kalau listrik mati, harus pindahin<br />
colokannya ke stop kontak UPS. Jadi<br />
harus mati dulu baru kita pada sibuk<br />
pindah colokan,” kata Rachmat kepada<br />
majalah detik.<br />
Kepala SMKN 27 Jakarta Pusat Sri<br />
Nuryati mengungkapkan hal serupa.<br />
Pada September 2014, sekolahnya<br />
mendapatkan daftar alat penawaran dari<br />
Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta<br />
Pusat. Di daftar tersebut, tidak ada<br />
nilai nominal harga dan nama perusahaan<br />
karena belum ditenderkan. Setelah<br />
mendapatkan penawaran, tiba-tiba Suku<br />
Dinas melakukan sosialisasi ke sekolah.<br />
Dua bulan kemudian, alat tersebut<br />
diantar ke sekolah oleh CV Tunjang Langit<br />
Pengadaan sebagai perusahaan<br />
pemenang tender. Belakangan, Sri baru<br />
tahu harga UPS itu Rp 5,8 miliar. “Alat<br />
MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015