You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
CRIME STORY<br />
Setelah dapat warisan dan punya<br />
rumah sendiri, kita malah sering<br />
ribut.<br />
besar di Jakarta. Di tempat itu pula, Masitoh,<br />
yang bekerja sebagai pelayan, bertemu dengan<br />
Tony hingga keduanya menikah.<br />
Namun Tony menjadi korban pemutusan hubungan<br />
kerja setelah restoran itu ditutup akibat<br />
krisis moneter pada 1998. Masitoh mengisahkan,<br />
setelah dipecat, suaminya bekerja serabutan.<br />
Salah satunya berkeliling menjual pulsa<br />
telepon seluler. Mereka juga tinggal berpindahpindah<br />
rumah kontrakan. “Kami pernah diusir<br />
karena telat bayar (kontrakan),” kata Masitoh<br />
saat ditemui beberapa waktu lalu.<br />
Kendati hidup susah,<br />
hubungan keduanya<br />
tetap harmonis. Mereka<br />
malah kompak menjalani<br />
hidup. Masitoh<br />
bahkan membantu perekonomian keluarga<br />
dengan berjualan diaper dan dompet, bahkan<br />
menjadi joki three in one. “Tapi, setelah dapat<br />
warisan dan punya rumah sendiri, kita malah<br />
sering ribut,” ujarnya.<br />
Salah satu penyebabnya adalah rumah di<br />
Citayam itu. Suaminya ingin menjual kembali<br />
rumah mereka meski belum lama dibeli. Alasannya,<br />
ia ingin membeli rumah orang tua Masitoh,<br />
yang berada di gang sempit di kawasan<br />
padat penduduk di Manggarai.<br />
Masitoh terang menolak keinginan Tony.<br />
Bukan karena rumah orang tuanya yang akan<br />
dibeli, melainkan ia tak mau suaminya malah<br />
tak bisa lagi membeli rumah kalau sampai uang<br />
hasil penjualan terpakai untuk kebutuhan lain.<br />
Ia paham betul kebiasaan sang suami, yang<br />
tidak terbuka soal keuangan keluarga.<br />
Uang warisan orang tua Tony, selain Rp<br />
150 juta untuk membeli rumah, tak pernah ia<br />
lihat wujudnya. “Karena dia yang pegang. Saya<br />
enggak ngerti uangnya ke mana, eh tiba-tiba<br />
rumah malah mau dijual,” tutur Masitoh.<br />
Ia mengakui sang suami sangat memanjakan<br />
ketiga anaknya. Mereka minta apa pun akan<br />
diberi. Masitoh sendiri dibelikan sejumlah perhiasan<br />
emas dan satu unit sepeda motor. “Tapi<br />
semua gelang dan kalung (seberat) 10 gram dan<br />
motor sudah enggak ada lagi, digadai.... Enggak<br />
tahu buat apa,” ucapnya heran.<br />
Kecurigaan Masitoh kian kuat setelah sang<br />
suami diduga berhubungan dekat dengan<br />
seorang wanita berinisial SM sejak beberapa<br />
waktu lalu. SM ikut “terseret” dalam penyelidikan<br />
polisi. Ia diperiksa sebagai saksi lantaran<br />
MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015