12.03.2015 Views

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SELINGAN<br />

Perdana Menteri Israel<br />

Yitzhak Rabin menemui Lee<br />

Kuan Yew, 16 Oktober 1993.<br />

THEREALSINGAPORE.COM<br />

warga muslim. Ia juga menjaga “saudara tua”-<br />

nya, Perdana Menteri Malaysia Tuanku Abdul<br />

Rahman, yang sangat mungkin tak senang bila<br />

Singapura berhubungan dengan Israel.<br />

Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan<br />

itulah Lee kemudian menutup rapat soal peran<br />

Israel dalam militer Singapura. Ia menyamarkan<br />

kehadiran para perwira Israel beserta keluarganya<br />

itu sebagai “The Mexicans” atau orangorang<br />

Meksiko.<br />

Dalam memoarnya, From Third World to<br />

First: The Singapore Story, 1965- 2000, yang<br />

terbit pada 2000, Lee memuji pola pelatihan<br />

dan transfer pengetahuan yang dilakukan para<br />

perwira Israel. “Mereka bekerja cepat dan efektif,”<br />

tulisnya.<br />

Ia membandingkan dengan cara Inggris<br />

yang membentuk resimen I dan II secara<br />

bertahap, sehingga perlu waktu 15-20 tahun<br />

bagi seorang prajurit untuk mencapai jabatan<br />

komandan batalion berpangkat letnan kolonel.<br />

Berbeda pula de ngan cara Presiden Kennedy<br />

yang mengirimkan 3.000-6.000 “penasihat”<br />

untuk membantu Presiden Ngo Dinh Diem<br />

pada awal pembentukan angkatan bersenjata<br />

Vietnam. “Israel hanya mengirimkan 18 orang,”<br />

Lee memuji.<br />

Ia menekankan, pembentukan pasukan angkatan<br />

bersenjata yang tangguh adalah demi<br />

suksesnya pembangunan ekonomi nasional.<br />

“Kami harus mendorong para investor untuk<br />

MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!