Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
INTERNASIONAL<br />
AKU SANGAT KESEPIAN DAN TAK<br />
PUAS DENGAN PERNIKAHAN KAMI<br />
KARENA KERING CINTA DARI<br />
SUAMI.”<br />
hong juga membohongi kedua perempuan itu<br />
habis-habisan.<br />
Sun-hwa pertama kali bertemu muka dengan<br />
Sersan Jin-hong pada Agustus 2004. Dengan<br />
mulutnya yang manis, Jin-hong menekuk hati<br />
Sun-hwa. Kepada gadis itu, Jin-hong mengaku<br />
sebagai kapten di militer Amerika Serikat yang<br />
diberi tugas di Korea Selatan.<br />
Setelah beberapa tahun berpacaran, mereka<br />
menikah. Untuk merayakan<br />
hidup baru<br />
mereka, pasangan itu<br />
berbulan madu di kota<br />
judi Las Vegas, Amerika.<br />
Lantaran sedang<br />
kasmaran, Sun-hwa<br />
sama sekali tak keberatan<br />
menanggung<br />
seluruh ongkos ke Las<br />
Vegas sebesar US$<br />
6.000 atau sekitar Rp 78 juta.<br />
Tapi rupanya, di balik punggung Sun-hwa, Jinhong<br />
juga main mata dengan Hyo-jin. Saat itu<br />
Hyo-jin baru selesai kuliah di Inggris dan bersiap<br />
bekerja di Australia. Kepada Hyo-jin, Sersan Jinhong<br />
mengaku sebagai seorang kolonel dengan<br />
gaji US$ 10 ribu per bulan. Terbuai oleh rayuan<br />
gombal Jin-hong, Hyo-jin sama sekali tak menaruh<br />
curiga sekalipun dia yang terus membayar<br />
tagihan setiap kali mereka berkencan.<br />
Hubungan terlarang Jin-hong dengan Hyojin<br />
terus berlanjut, bahkan semakin serius,<br />
setelah gadis itu bekerja di Australia. Mereka<br />
bahkan sudah merencanakan tanggal perkawinan<br />
serta memesan gedung dan undangan<br />
pernikahan. Tapi, menjelang hari “bahagia”, Jinhong<br />
menghilang tanpa kabar.<br />
Sang istri, Sun-hwa, yang mulai curiga terhadap<br />
kelakuan suaminya, dan Hyo-jin, yang<br />
kalang kabut mencari pemuda pujaannya,<br />
menelusuri jejak Jin-hong. Dan terbongkarlah<br />
opera sabun Sersan Jin-hong. “Siapa yang menyangka<br />
mimpi buruk seperti ini terjadi dalam<br />
hidupku?” Hyo-jin, yang dipermalukan Jinhong,<br />
merutuki nasibnya. “Semua yang keluar<br />
dari mulutnya hanyalah kebohongan.”<br />
Kebohongan Jin-hong itulah yang mempersatukan<br />
dua perempuan Hyo-jin dan Sun-hwa.<br />
MAJALAH DETIK 9 -15 MARET 2015