Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
FOKUS<br />
Pimpinan DPRD DKI Jakarta<br />
setelah mengesahkan hak<br />
angket.<br />
HASAN ALHABSY/DETIKCOM<br />
gitu tak dapat gaji lagi. Dibilang perampok lagi.<br />
RAPBD-nya salah lagi. Bisa dibayangkan! Marah<br />
dong temen-temen. Emangnya kita malaikat?”<br />
kata Ongen kepada majalah detik.<br />
Setelah satu jam, pertemuan itu lantas<br />
ditutup Prasetyo. Keputusannya, DPRD akan<br />
mengajukan hak angket. Seminggu sebelum<br />
pertemuan penuh kemarahan itu, pimpinan<br />
fraksi DPRD juga melakukan rapat gabungan.<br />
Dalam rapat tertutup itu, seluruh fraksi setuju<br />
diajukan hak angket. Mereka menganggap<br />
Ahok telah melakukan pelanggaran konstitusi<br />
karena mengirim RAPBD 2015 yang berbeda<br />
dengan hasil pembahasan bersama DPRD.<br />
Dengan adanya pertemuan-pertemuan tersebut,<br />
tidak aneh jika saat rapat paripurna sebanyak<br />
106 anggota DPRD sepakat mengajukan hak<br />
angket. “Gubernur telah melakukan pelecehan<br />
terhadap institusi DPRD DKI Jakarta atau<br />
contempt of parliament,” kata juru bicara rapat<br />
paripurna Fahmi Zulfikar.<br />
Alasan pengajuan hak angket itu, penyampaian<br />
Rancangan Peraturan Daerah tentang<br />
APBD 2015 kepada Menteri Dalam Negeri<br />
patut diduga bertentangan dengan ketentuan<br />
peraturan perundang-undangan dan norma<br />
etika perilaku kepemimpinan gubernur.<br />
●●●<br />
27 Januari 2015. Sidang paripurna DPRD menyepakati<br />
RAPBD Jakarta. Ketua DPRD DKI<br />
Jakarta Prasetyo Edi membuka sidang sekitar<br />
pukul 14.30 WIB. Hadir 86 anggota dari 106<br />
anggota DPRD.<br />
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik me-<br />
MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015