12.03.2015 Views

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FOKUS<br />

ARI SAPUTRA/DETIKCOM<br />

Iya, (UPS) dari<br />

Dewan. Kami<br />

juga kan punya<br />

hak budget. Kita<br />

butuh itu yang<br />

namanya UPS.<br />

~Abraham “Lulung” Lunggana~<br />

terus kecolongan oleh “proyek titipan” DPRD.<br />

Ahok mengaku kerepotan mengawasi satu<br />

per satu proyek, yang mencapai 68 ribu mata<br />

anggaran.<br />

Proyek-proyek selundupan yang bermasalah<br />

biasanya baru ketahuan setelah disemprit<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi serta Badan<br />

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.<br />

Menurut Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah,<br />

kedua lembaga itu memperingatkan<br />

adanya dugaan korupsi setelah mengevaluasi<br />

kinerja pemerintah provinsi pada 2012-2013.<br />

“Kami dapat evaluasi dari situ bahwa ini enggak<br />

bagus,” ujarnya.<br />

Saefullah mengatakan sistem e-budgeting<br />

membantu pemerintah agar tidak kejeblos di<br />

lubang yang sama setiap tahun. “Ini bisa memprotect<br />

program kita dari individu atau organisasi<br />

yang punya hajat tertentu,” tuturnya.<br />

Pasalnya, hampir setiap tahun selalu ada<br />

program yang nyelonong tanpa pernah dibahas<br />

di Musyawarah Perencanaan Pembangunan,<br />

mulai tingkat kelurahan hingga provinsi. Ahok<br />

menyebutnya “dana siluman”, yang salah satu<br />

contohnya adalah proyek pengadaan uninterruptible<br />

power supply (UPS) seharga Rp 5,8<br />

miliar per unit pada 2014.<br />

Proyek pengadaan yang nilainya diduga<br />

digelembungkan itu diselenggarakan di sekolah-sekolah<br />

Jakarta Barat di mana suku dinas<br />

pendidikan dan pemerintah setempat tidak<br />

pernah memintanya. Wakil Ketua DPRD Jakarta<br />

Abraham “Lulung” Lunggana mengakui proyek<br />

UPS itu merupakan usulan Dewan. “Iya, dari<br />

Dewan. Kami juga kan punya hak budget. Kita<br />

butuh itu yang namanya UPS,” ujarnya.<br />

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Triwisaksana<br />

menampik adanya “dana siluman”. “Sebetulnya<br />

tidak ada istilah begal anggaran atau<br />

siluman, itu cuma masalah persepsi,” ujarnya.<br />

Bagi dia, jika proyek itu mencurigakan, mestinya<br />

tidak dijalankan oleh pemerintah provinsi.<br />

“Kenapa itu tidak disisir dinas pendidikan?”<br />

Ahok menyatakan proyek-proyek seperti<br />

pengadaan UPS sebenarnya sudah ditolaknya.<br />

“Kami tolak, percuma, sampai di Mendagri<br />

muncul lagi,” ujarnya.<br />

l l l<br />

Surat dari DPRD itu diterima Ahok pada 10<br />

MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!