You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
FOKUS<br />
Komunitas Jakarta Baru<br />
melakukan aksi di depan Balai<br />
Kota, Jakarta, Rabu (4/3).<br />
ANTARA FOTO/FANNY OCTAVIANUS<br />
Februari 2015. Dilabeli “visi-misi DPRD”, ternyata<br />
isinya usulan-usulan anggaran untuk RAPBD<br />
2015. “Mereka minta ke saya untuk dimasukin,”<br />
kata Ahok.<br />
Sebenarnya pemerintah provinsi menyediakan<br />
“jatah” sebesar Rp 4 triliun, yang bisa<br />
dimanfaatkan Dewan buat program untuk<br />
konstituennya. Namun Ahok kaget saat usulan<br />
DPRD membengkak hingga menjadi Rp 8,8<br />
triliun. “Begitu kami tolak, (DPRD) ngamukngamuk,”<br />
ujarnya.<br />
Namun, menjelang rapat paripurna anggaran,<br />
kata Ahok, DPRD tidak lagi ngotot menyisipkan<br />
dana sebesar itu. Tak dinyana, setelah RAPBD<br />
dikembalikan Kementerian pada awal Februari<br />
lalu, DPRD malah melayangkan usulan yang<br />
totalnya Rp 12,1 triliun. “Itu lebih gila lagi,” kata<br />
Ahok.<br />
Saat melakukan penelusuran, Ahok kesal<br />
melihat usulan yang tertera. Ada proyek pengadaan<br />
buku trilogi Ahok berbujet Rp 10 miliar.<br />
Lalu muncul lagi pengadaan UPS untuk 64<br />
kantor kelurahan dan kecamatan di Jakarta<br />
Barat dengan nilai proyek Rp 270 miliar.<br />
MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015