20150309_MajalahDetik_171

SELINGAN
Yehuda Golan
THEREALSINGAPORE.COM
HARI Natal 1965 menjadi momen
spesial bagi hubungan Israel dengan
Singapura. Keduanya mulai menjalin
hubungan mesra yang mendalam
tapi penuh rahasia di bidang militer. Kala itu,
enam perwira Israel tiba di Singapura untuk
melatih dan membimbing pembangunan
angkatan bersenjata Negeri Singa.
Tim dibagi dua, yakni di
bawah Kolonel Ellazari, yang
bertugas membangun
Kementerian Pertahanan,
dan Kolonel Yehuda Golan,
yang bertugas menyiapkan
pasukan bersenjata. Struktur
angkatan bersenjata dibuat
sangat ekonomis, terintegrasi,
tanpa perlu banyak jenderal,
dan sedikit prajurit.
Pada 16 Juli 2004, Amnon Barzilai
menulis artikel bertajuk
“A Deep, Dark, Secret Love
Affair” di haaretz.com. Di
situ, ia menulis persiapan pasukan bersenjata
dilakukan dengan merekrut 40-50 orang yang
telah memiliki pengalaman di bidang militer
untuk dilatih lebih lanjut.
Toh, mereka sempat memprotes pola pelatihan
ala pasukan elite Israel yang superketat. Dalam
sebuah kesempatan, salah seorang peserta
latihan mempertanyakan pola keras semacam
itu. “Kami kan tidak sedang berhadapan dengan
Arab, tapi kenapa harus berlatih segila ini?”
ujarnya memprotes Golan.
Golan pun menyampaikan keluhan itu kepada
Ellazari, yang beberapa hari kemudian datang
bersama Menteri Pertahanan Goh Keng Swee
meninjau peserta latihan. “Kalian harus lakukan
apa yang diperintahkan Kolonel Golan. Bila
tidak, kalian akan mendapatkan dua kali lebih
berat dari sekarang,” kata Goh.
Hasilnya, dalam tempo setahun, latihan yang
dibangun oleh Golan menghasilkan 200 komandan
militer terlatih. Selain kekuatan militer
darat, Israel merancang strategi pertempuran
di laut. Juga pertempuran di hutan. Golan
mengirim dua perwira terbaik Singapura untuk
MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015