12.03.2015 Views

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FOKUS<br />

Nih ye, Ahok melanggar etika<br />

dan norma, melanggar stabilitas<br />

politik, menghina, memfitnah,<br />

memalsukan. Nah itu kan udah<br />

jelas.<br />

tanggal 4 Februari, setelah paripurna, eksekutif<br />

menyampaikan APBD versinya sendiri, dan<br />

langsung Ketua DPRD Pak Prasetyo Edi mengirim<br />

surat ke Kemendagri bahwa APBD itu tidak<br />

sah. Terus Kemendagri mengembalikan APBD<br />

itu.<br />

Terus bergulirlah penistaan<br />

dan penghinaan oleh Ahok<br />

kepada DPRD. Yang Anda tahu<br />

ada anggaran siluman, itu sumir<br />

yang selama ini kita dengar.<br />

Terus tadi, ketika rapat mediasi,<br />

ada fakta hukum, Gubernur mengatakan<br />

tidak akan meng-input<br />

yang bukan hasil pembahasan yang kita setujui<br />

karena akan meng-input hasil-hasil yang telah<br />

disepakati. Terus kita bilang, “Yang disepakati<br />

yang mana versinya?” Kebetulan di sana tadi<br />

tidak ada APBD-APBD, baik versi Ahok maupun<br />

versi yang sudah dilakukan pembahasan<br />

bersama.<br />

Kemudian ada fakta hukum yang mana dia<br />

(Ahok) selalu mengatakan kita akan terus melakukan<br />

e-budgeting. Kita sepakat e-budgeting.<br />

Masalah itu sudah selesai. Tidak ada masalah<br />

akan hal itu. Kemudian dia jangan ngotot masalah<br />

e-budgeting, melalaikan persoalan hukum di<br />

sini. Terjadi dialog. Diperintahkanlah beberapa<br />

orang, dikatakan bahwa jangan memasukkan<br />

yang bukan pembahasan.<br />

Yang bukan pembahasan yang mana?<br />

Disuruh tunjuk (jari) tuh yang mana. Tak ada<br />

yang nunjuk tuh. Artinya, eksekutif tahu kalau<br />

enggak ada lagi yang bisa dimasukkan selain<br />

pembahasan. Ketika itu Ahok emosinya naik<br />

karena tak ada anak buahnya yang dukung. Dia<br />

katakan satu contoh di Jakarta Barat, “UPS itu<br />

tidak ada usulan dari kami. Hai Wali Kota Jakarta<br />

Barat, jelaskan bagaimana?” Sambil berdiri,<br />

(Ahok) membentak-bentak.<br />

Akhirnya kita semua tahu pelanggaran etika<br />

dan norma dilakukan Ahok. Bukan hanya pelanggaran<br />

etika itu dilakukan di luar forum, tapi juga<br />

di depan forum. Artinya, SKPD, pejabat DKI mendapat<br />

tekanan luar biasa, dengan cara akan melakukan<br />

evaluasi setiap 3 bulan. Tiga bulan di luar<br />

logika, dong. Anggaran belanja saja satu tahun.<br />

Bagaimana mungkin evaluasi kinerja dilakukan 3<br />

bulan sekali? Kita dukung reformasi birokrasi, tapi<br />

harus jelas mekanismenya.<br />

MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!