Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SELINGAN<br />
Jusuf Wanandi memberikan<br />
sambutan pada seminar di CSIS,<br />
Jakarta, Februari lalu.<br />
DOK. PRIBADI<br />
Tjokropranolo untuk membujuk<br />
Lee agar mengubah hukuman mati.<br />
“Tapi Lee berprinsip, hukum adalah<br />
hukum yang harus dilaksanakan.<br />
Jika tidak, Singapura di masa depan<br />
akan terus dilecehkan,” tulis Jusuf<br />
Wanandi dalam buku Shades of<br />
Grey: A Political Memoir of Modern<br />
Indonesia, 1965-1998.<br />
Lantas apa yang kemudian membuat<br />
Soeharto luluh dan mau menerima<br />
kunjungan Lee? Berikut ini jawaban<br />
Jusuf, yang pernah menjadi penasihat<br />
Presiden Soeharto, sekaligus mengenal<br />
baik Lee Kuan Yew. Pendiri CSIS<br />
itu tengah mengikuti konferensi di<br />
Singapura, dan mengirimkan jawaban<br />
melalui surat elektronik, Rabu (4/3).<br />
Berikut ini petikannya.<br />
Seberapa dekat hubungan<br />
Anda dengan Lee Kuan Yew? Kapan perkenalan<br />
pertama kali terjadi? Dalam konteks<br />
apa?<br />
Saya cukup dekat secara pribadi karena pada<br />
waktu Indonesia sangat terpuruk akibat krisis<br />
berat setelah 1997-1998, saya memberikan banyak<br />
pandangan tentang krisis Indonesia yang<br />
majemuk dan mengenai masa depan Indonesia.<br />
Pertemuan pertama adalah setelah Presiden<br />
Soeharto mundur sebagai presiden, sewaktu<br />
saya menghadap Perdana Menteri Goh Chok<br />
Tong, yang kemudian didampingi oleh Menteri<br />
Senior Lee.<br />
Bagaimana Anda menilai sosok Lee Kuan<br />
Yew dan kepemimpinannya di Asia Tenggara?<br />
Lee Kuan Yew adalah seorang pemimpin besar<br />
Singapura yang bersama teman-temannya,<br />
seperti Goh Keng Soei (Menteri Pertahanan)<br />
dan Rajaratnam (Menteri Luar Negeri), membangun<br />
Singapura sebagai bagian dari Dunia Ketiga,<br />
menjadi bagian dari Dunia Pertama dalam<br />
dua generasi (40 tahun). Suatu hasil yang gemilang<br />
dan istimewa. Kepemimpinan beliau juga<br />
penting untuk kawasan Asia Tenggara, (mudahmudahan<br />
juga) di Asia Timur karena pemikiran<br />
dan strategi beliau untuk kawasan.<br />
MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015