12.03.2015 Views

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

20150309_MajalahDetik_171

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

INSPIRING PEOPLE<br />

ARI SAPUTRA/DETIKCOM<br />

kannya mempersilakan ia mengikuti kursus<br />

menjahit, merias pengantin, dan memasak.<br />

“Majikan ibu saya senang dengan kemauan<br />

dan kerja keras Ibu,” ujar Nani. Pertama kali<br />

belajar menjahit, Kasmi diajari membuat boneka<br />

ala Barat, seperti boneka Halloween, putri<br />

Cinderella, dan nenek sihir.<br />

Kasmi semakin lihai membuat boneka. Selain<br />

membuat boneka dari kain perca, Kasmi membuat<br />

tas atau dompet cantik dari bahan-bahan<br />

sisa. Bermodal tabungan sebesar Rp 500 ribu,<br />

Kasmi mulai merintis usaha sendiri pada 1995.<br />

Setelah usahanya semakin berkembang, Kasmi<br />

mengajak ibu-ibu teman sekolah Nining di SLB.<br />

Kasmi sempat kebingungan bagaimana menjual<br />

hasil karyanya. Sekali lagi, majikan lamanya<br />

mengulurkan tangan. Ia bersedia menawarkan<br />

produk Kasmi kepada kawan-kawannya. Ia juga<br />

memberi saran supaya Kasmi konsisten berkreasi<br />

menggunakan bahan-bahan sisa. Sekarang<br />

teman-teman tunarungu Nining-lah yang<br />

menjadi tulang punggung usaha tas Happy.<br />

Setelah Kasmi berpulang, Nani dan Nining<br />

mengambil alih pengelolaan tas Happy. Sebelum<br />

meninggal, Kasmi menyarankan Nani<br />

mundur dari pekerjaannya di Kementerian<br />

Kehakiman dan melanjutkan usahanya. “Ibu<br />

meyakinkan saya, kalau kerja dilakukan untuk<br />

kebaikan dan berguna bagi banyak orang, niscaya<br />

umurnya akan panjang sampai ke anakcucu,”<br />

kata Nani.<br />

Nani juga tak tega membiarkan ibunya<br />

berjuang seorang diri mendidik dan mendam-<br />

MAJALAH DETIK 9 - 15 MARET 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!