Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Biomassa<br />
Foto: Dok. WALHI<br />
Karena itu,<br />
jika Cina dan India terus<br />
memacu konsumsi energi<br />
fosilnya, kemudian mencapai<br />
tingkat emisi per kapita seperti<br />
yang dicapai oleh Amerika;<br />
maka dibutuhkan dua Bumi<br />
hanya untuk menopang<br />
dampak yang ditimbulkan<br />
oleh keduanya.<br />
India ketika itu. Sekarang, dengan intensifnya<br />
penggunaan minyak bumi dan terutama<br />
batubara di Cina dan India, serta jumlah<br />
penduduk yang sangat besar, Cina dan India<br />
menjadi salah satu penghasil gas emisi<br />
karbon terbesar. Cina tercatat sebagai nomor<br />
dua dan India nomor empat terbesar.<br />
Peringkat itu akan menguat, karena keduanya<br />
sedang memacu diri untuk produsen mobil<br />
terbesar di dunia. Karena itu, jika Cina dan<br />
India terus memacu konsumsi energi fosilnya,<br />
kemudian mencapai tingkat emisi per kapita<br />
seperti yang dicapai oleh Amerika; maka<br />
dibutuhkan dua Bumi hanya untuk menopang<br />
dampak yang ditimbulkan oleh keduanya.<br />
Penggunaan batubara yang masif di<br />
Cina dan India, yang tidak disertai dengan<br />
upaya pengurangan polusi, ternyata telah<br />
menghasilkan polusi udara yang dampaknya<br />
amat luas. Sebanyak 80 kota di Cina mengandung<br />
emisi sulfur dioksida dan nitrogen<br />
dioksida di atas ambang yang ditetapkan<br />
WHO. Meski polusi timbul di kota, tapi<br />
dalam beberapa kasus bisa meluas ke dae-<br />
rah yang amat jauh. Hujan asam yang meningkatkan<br />
kemasaman danau-danau di<br />
Skandinavia, misalnya, timbul karena polusi<br />
yang terjadi di Amerika.<br />
Negara-negara industri secara keseluruhan<br />
merupakan produser gas rumah kaca.<br />
Amerika, yang memiliki penduduk<br />
sebanyak 5% dari penduduk dunia, menghasilkan<br />
emisi 24%. Sedangkan Inggris dengan<br />
jumlah penduduk hanya 1%, menghasilkan<br />
emisi 2.3%.<br />
Efek rumah kaca menghasilkan pemanasan<br />
global. Pada 2002 tercatat sebagai<br />
tahun terpanas kedua sejak 1880-an dengan<br />
suhu rata-rata dunia 14.52 o C. Pemanasaran<br />
global menimbulkan kenaikan rata-rata<br />
Fakta<br />
Konsumsi energi dunia<br />
diperkirakan meningkat 40%<br />
sampai 50% pada 2010, dan<br />
perbandingan bahan bakar<br />
global – terbarukan (18%),<br />
nuklir (4%), dan fosil (78%)<br />
– diproyeksikan sama seperti<br />
sekarang. Emisi<br />
karbondioksida global juga<br />
meningkat 50% hingga 60%.<br />
ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 189