Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Kita kehilangan pijakan hidup baik di pedesaan<br />
maupun di perkotaan. Desa dan kota menjadi<br />
kanibal yang saling memakan dalam<br />
perlombaan ke dasar sumur baik martabat<br />
maupun standar hidup manusia.<br />
Petani tembakau di Jawa Tengah Foto: Imam Soekamto/Gatra<br />
Foto: Henry Lopulalan<br />
Pameran bursa kerja<br />
pesat tak hanya mematikan keanekaragaman<br />
hayati serta mengguncang ekosistem, tapi<br />
juga merangsek perkampungan manusia,<br />
budaya dan kearifan tradisional mereka.<br />
Hilangnya sumber kehidupan dan proses<br />
pemiskinan terus-menerus di pedesaan memaksa<br />
orang pergi ke kota. Tapi, jutaan<br />
orang menemui jebakan sama di kawasan<br />
perkotaan: habitat yang tidak nyaman dan<br />
makin rendah kualitasnya sebagai penopang<br />
kehidupan. Kota-kota kita diwarnai kesemrawutan<br />
tata ruang, kemacetan, polusi udara,<br />
mahalnya air bersih di musim kemarau serta<br />
banjir di musim penghujan. Konsumsi energi<br />
meningkat drastis untuk produktivitas yang<br />
makin rendah.<br />
Kemiskinan di pedesaan dan keruwetan<br />
hidup di perkotaan telah memacu ketegangan<br />
sosial dan segala penyakit ikutannya:<br />
kriminalitas, konflik, tawuran, penyalahgunaan<br />
narkotika, angka bunuh diri, dan semua<br />
jenis penyakit sosial lain yang menurunkan<br />
martabat kemanusiaan.<br />
Kita kehilangan pijakan hidup baik di<br />
pedesaan maupun di perkotaan. Desa dan<br />
kota menjadi kanibal yang saling memakan<br />
dalam perlombaan ke dasar sumur baik<br />
martabat maupun standar hidup manusia.<br />
Makin hari kita makin kehilangan modal untuk<br />
kesejahteraan ekonomi bersama, yang<br />
MENUJU DEMOKRASI BUMI 279