Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

More documents

Recommendations

Info

Banyak Sebarkan pertanyaan. Perubahan politik membutuhkan perubahan kebiasaan masyarakat awam. Bicaralah pada teman-teman dan kolegamu tentang globalisasi – tunjukkan bahwa itu hal yang paling penting di hadapan ita sekarang ini. Gunakan pesanpesan kunci, seperti “kita kehilangan etika berpolitik,” atau “pelayanan kesehatan buruk karena hanya diurusi sedikit tangan, tanpa melibatkan publik.” Dan lain-lain. Dan kamu tidak perlu punya semua jawaban – yang penting melontarkan pertanyaan. Sebuah organisasi bernama Ruckus menjalankan sekolah perlawanan damai dan memiliki banyak ide bagaimana cara menyampaikan pesan dengan aksi langsung tanpa menyertakan kekerasan. Tengok saja www.ruckus.org Kampanye. . Dukung satu dari banyak kampanye yang berusaha untuk mengontrol globalisasi, seperti kampanye-kampanye yang dilakukan The World Development Movement, People and Planet, Friends of Earth, Sahabat Walhi, dan lain-lainnya. Ubah Gaya Hidupmu. . . Ukur jejak ekologi dirimu dan keluargamu dan berusaha untuk menurunkannya hingga ke level sustainable. Fokuslah, baik pada hal-hal yang memberi perbedaan besar (bersepeda daripada berkendara) maupun pada perbaikan-perbaikan kecil (seperti daur ulang) – lihat saja situs People and Planet dan Best Foot Forward. Bikin Pilihan-Pilihan Etis. . . Setiap hendak mengkonsumsi sesuatu, biasakan untuk membuat pilihan-pilihan positif. Bergaya hidup organik. Beli produk fair trade. Kurangi makan daging. Hindari multinasional. Dukung usaha lokal. Kunjungi pasar tradisional. Jadilah Karyawan Pro-Aktif. Tingkatkan praktek bisnis bertanggung jawab dengan karyawanmu – sekarang ini ada banyak contoh praktek yang bagus dari perilaku korporat progresif, seperti socially-responsible sourcing, audit lingkungan, investasi etika, dan lain-lain. (Di bagian ini juga dapat menjadi versi hard-core dari pesan, “jangan bekerja untuk kekuasaan korporat” atau yang lainnya.) Lobby. . . . . Naikkan isu keadilan global dengan semua pengambil keputusan. Perubahan iklim dapat kamu bicarakan dengan anggota DPRD atau para birokrat pemerintahan desa, aturan perdagangan internasional dengan pejabat pemerintahan dan anggota parlemen, juga isu Protokol Kyoto (dan sikap AS atas protokol tersebut) yang penting diketahui para pengambil kebijakan di negara ini. Agar mudah dipahami, kaitkan dengan isu-isu lokal dan nasional. Bagaimana globalisasi memberikan dampak di tingkat nasional dan lokal. Cara paling mudah dari kesemuannya, mengirimkan surat progresif ke lembaga-lembaga berkepentingan dan media massa. Kamu bisa saja bergabung ke kelompok-kelompok yang melakukan kampanye isu-isu tertentu dengan menggunakan e-mail. Etis dalam investasi. . Pastikan uangmu tidak melawan keadilan. Simpan dan investasi secara etis. Dan periksa baik-baik apa yang kamu maksudkan dengan etis itu (menurut yang bisa kamu lakukan bahasa kamu sendiri). Di atas semuanya, terhubung dengan orang lain. Sangat sulit untuk belajar atau beraksi secara efektif jika kamu cuma sendirian. Bergabunglah dengan kelompokkelompok lain yang peduli pada isu-isu lingkungan dan angkat isu tersebut dalam segala konteks pekerjaanmu. Jika kamu seorang guru atau pendidikan, masukkan isu-isu tersebut. Jika kamu aktif di organisasi perempuan lokal, katakan bagaimana globalisasi melukai perempuan-perempuan di dunia sedang membangun. MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 272 GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 273
Indonesia bukan lagi zamrud khatulistiwa. Indonesia adalah negara budak yang tak punya apa-apa. Saatnya kaum muda bangkit menata Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan. Kita bawa Indonesia menuju demokrasi kerakyatan atau demokrasi bumi. MENUJU DEMOKRASI BUMI BAGIAN 7
Page 1 and 2:
“Alarm planet kita sudah berbunyi
Page 3 and 4:
MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG!
Page 5 and 6:
Foto: Timur Angin/Dok. Keyword Inno
Page 7 and 8:
DAFTAR ISI BAGIAN 3 KEMISKINAN DAN
Page 9 and 10:
Perubahan iklim dan dampaknya yang
Page 11 and 12:
Foto: Dok. WALHI Orasi direktur WAL
Page 13 and 14:
BENCANA EKOLOGIS Indonesia sebagai
Page 15 and 16:
Tabiat pengurus negara untuk memper
Page 17 and 18:
Lingkungan hidup tak pernah menjadi
Page 19 and 20:
Foto: Henry Lopulalan bang untuk be
Page 21 and 22:
Foto: Istimewa kemarau, menciutnya
Page 23 and 24:
“Apakah kita mau Indonesia merdek
Page 25 and 26:
Foto: Dok. WALHI mengatasi pelbagai
Page 27 and 28:
Foto: Willliam Eugenesmith,1972/Dok
Page 29 and 30:
Foto: Dok. WALHI alam, dan organisa
Page 31 and 32:
Foto: Dok. WALHI Poster kampanye aw
Page 33 and 34:
Foto: Dok. WALHI utama. Misalnya sa
Page 35 and 36:
Tercatat ada 10 gugatan yang dilaku
Page 37 and 38:
Dok. WALHI Dalam PNLH ke VIII di Pa
Page 39 and 40:
WALHI Selama 738 hari Environmental
Page 41 and 42:
Aksi anti-konsumerisme di Seattle,1
Page 43 and 44:
Gerakan Lingkungan memberikan fokus
Page 45 and 46:
Roy Rubianto/JIWAFOTO/Repro.Time "T
Page 47 and 48:
WALHI Burung-burung ini memakan ula
Page 49 and 50:
entuk kehidupan berhak hidup di dun
Page 51 and 52:
Perburuan ikan paus oleh nelayan di
Page 53 and 54:
“Korporat harus memperlihatkan em
Page 55 and 56:
Kekerasan aparat saat kejatuhan rez
Page 57 and 58:
Produksi pangan dunia melimpah. Men
Page 59 and 60:
Anak kekurangan gizi di dekat sawah
Page 61 and 62:
Foto: Imam Sukamto/Gatra “...jika
Page 63 and 64:
Pemukiman Orang Badui Luar Foto: Do
Page 65 and 66:
“Setiap pilihan mendekatkan atau
Page 67 and 68:
Riau “Setiap hak yang berlebihan
Page 69 and 70:
Tragedi Sudan Foto: Time Distribusi
Page 71 and 72:
kasus Cina, Srilangka, dan Kolombia
Page 73 and 74:
kuning yang sudah direbus, rasanya
Page 75 and 76:
“Minatku pada masa depan karena a
Page 77 and 78:
Foto: Henry Lopulalan DOKUMEN Renca
Page 79 and 80:
Henry Lopulalan JARGON pembangunan
Page 81 and 82:
Berebut beras, 2007 Henry Lopulalan
Page 83 and 84:
Operasi pemeriksaan KTP di Jakarta
Page 85 and 86:
Kemiskinan rupanya eksotis dan dapa
Page 87 and 88:
Jambu Bangkok Foto: Dok. WALHI THAI
Page 89 and 90:
"Kami mungkin belum sebaik Singapur
Page 91 and 92:
Foto: Dok. WALHI Pertanian urban or
Page 93 and 94: Bersantai di kedai kopi Amerika [Fo
Page 95 and 96: ”...Ayah hanya punya kelas, tetap
Page 97 and 98: Puncak produksi minyak bumi telah t
Page 99 and 100: Tambang Uranium Foto: Dok. Greenpea
Page 101 and 102: “Ketika mesin-mesin dan komputerk
Page 103 and 104: permukaan air laut, karena sebagian
Page 105 and 106: “Saya sangat berharap semua orang
Page 107 and 108: Hasil kebakaran hutan di Riau Foto:
Page 109 and 110: “Kunci masalah yang dihadapi manu
Page 111 and 112: Pembangunan energi matahari Greenpe
Page 113 and 114: “Only truly radicals finance the
Page 115 and 116: Kepala Elang/Letakos-Lesa Kepala su
Page 117 and 118: Alexandr Solzhenitsyn “Bukanlah t
Page 119 and 120: urutan ke-4 dari segi jumlah popula
Page 121 and 122: Foto: Istimewa dari kalangan berdui
Page 123 and 124: “Militerisme… adalah tembok pel
Page 125 and 126: Foto: Istimewa KAMUFLASE KORPORASI
Page 127 and 128: Foto: Istimewa Merdeka dari Belengg
Page 129 and 130: Foto: Dok. WALHI JC Penny, Victoria
Page 131 and 132: “Tidak ada batas dalam perjuangan
Page 133 and 134: “Jika kamu hanya bisa menghadiahi
Page 135 and 136: Setiap bayi yang baru lahir di Indo
Page 137 and 138: Akibat deregulasi, jumlah bank swas
Page 139 and 140: selalu setia membayar utang tak ped
Page 141 and 142: aspek ekonomi yang terbukti merusak
Page 143: Aksi Perempuan Foto: Dok. WALHI Fot
Page 147 and 148: Kita kehilangan pijakan hidup baik
Page 149 and 150: adalah masing-masing kita tidak bis
Page 151 and 152: globalisasi korporat. Perusahaan mu
Page 153 and 154: milikan” segelintir orang kaya di
Page 155 and 156: manusia dan memberikan kebutuhan da
Page 157 and 158: “Tindakan lebih nyaring daripada
Page 159 and 160: lingkungan. Jika itu pun tak mampu
Page 161 and 162: dan egois. Motif produksi sekarang
Page 163 and 164: “Perhatian utamaku bukan pada keg
Page 165 and 166: Langkah Pertama: Nilailah Situasi d
Page 167 and 168: proyek lingkunganmu membutuhkan dur
Page 169 and 170: Hingga Maret 2007, Training for pac
Page 171 and 172: pameran lukisan, foto, musik, sablo
Page 173 and 174: Belajar! Foto: Timur Angin/Keyword
Page 175 and 176: Fair Trade Foundation www.fairtrade
Page 177 and 178: E-Magazine www.emagazine.com YES! A
show all

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?