11.01.2013 Views

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Foto: Istimewa<br />

Foto: Dok. WALHI<br />

Jacques-Yves Cousteau<br />

peneliti kelautan<br />

Foto: Istimewa<br />

ETELAH konferensi pangan itu, terjadi<br />

dua medan pertikaian. Pada satu<br />

sisi, negara industri (yang sekaligus<br />

Sutama<br />

juga sebagai penghasil pangan<br />

dunia) telah menghegemoni negara<br />

berkem-bang dengan kekuatan pangannya.<br />

Pada saat yang sama, hegemoni itu kian<br />

menguat, karena mereka berhasil menjadikan<br />

negara berkembang sebagai pasar<br />

produk industri dan teknologi yang terkait<br />

dengan soal pangan.<br />

Pada sisi lain, terdapat kelompok kritis,<br />

yang pada awalnya hanya bersifat mengecam<br />

dan melakukan kampanye-kampanye<br />

Fakta<br />

PERTIKAIAN TEKNOLOGI<br />

perlawanan. Namun aksi kelompok ini kemudian<br />

memasuki tataran praksis, dengan<br />

menawarkan dan mempraktekkan teknologiteknologi<br />

dan pendekatan-pendekatan alternatif.<br />

“Kita harus<br />

mengingatkan dan<br />

mengorganisir masyarakat<br />

dunia untuk menekan para<br />

pemimpin dunia agar<br />

mengambil langkah-langkah<br />

spesifik untuk<br />

menyelesaikan dua akar<br />

masalah krisis lingkungan –<br />

ledakan pertumbuhan<br />

populasi dan konsumsi<br />

berlebih pada sumberdaya<br />

alam tak terbarukan.<br />

Konsumsi dan populasi<br />

berlebih ada dibalik setiap<br />

masalah lingkungan yang<br />

kita hadapi<br />

sekarang ini.”<br />

Jika kita tidak bisa menyediakan pangan untuk 6 miliar warga dunia sekarang ini,<br />

lantas bagaimana dengan 8 miliar orang (atau lebih) pada 2030? Banyak ahli<br />

percaya, tekanan populasi ini juga akan menghadirkan hal positif, selain kemiskinan<br />

yang meraja lela. Yaitu, ditemukannya teknologi-teknologi baru, manajemen<br />

lingkungan yang cerdas dan kebijakan-kebijakan yang sensitif sosial. Ketiganya ini<br />

akan menjadi kombinasi yang baik untuk melakukan sebuah revolusi ‘hijau’ baru.<br />

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 105

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!