Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Foto: Dok.WALHI<br />
dan keanekaragaman flora secara alamiah.<br />
Namun saat ini, para petani bukan hanya<br />
butuh makan. Mereka inginkan televisi dan<br />
sepeda motor. Karena itu mereka buka lahan<br />
lebih luas. Tatkala lahan yang tersedia kian<br />
menyusut, karena jumlah keluarga tani kian<br />
banyak, maka siklus pun diperpendek. Kini<br />
perladangan berpindah dengan siklus kurang<br />
dari lima tahun sudah lazim. Bahkan ada<br />
yang mengelola lahan sebanyak dua petak<br />
saja. Tahun ini mengolah lahan yang satu,<br />
tahun berikutnya mengolah lahan sebelahnya<br />
dan memberakan lahan lainnya. Tentu saja<br />
praktek seperti itu secara radikal telah meng-<br />
Perladangan gilir balik Orang Dayak di Kalimantan<br />
Foto: Kemal Jufri/Repro<br />
Orang Badui Dalam<br />
MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 112<br />
Perladangan gilir balik, suatu<br />
praktek yang diterapkan di<br />
banyak daerah di Indonesia,<br />
semula berdaur 20 tahun.<br />
Artinya, dalam waktu 20<br />
tahun, petani akan kembali ke<br />
tanah bukaan yang sama.<br />
Waktu selama itu cukup untuk<br />
memulihkan kesuburan tanah<br />
dan keanekaragaman flora<br />
secara alamiah.<br />
hilangkan hakekat ramah lingkungan.<br />
Suku Badui Dalam berhasil sampai<br />
sekarang mempertahankan praktek pertanian<br />
ramah lingkungan pada kondisi kelimpahan<br />
sumberdaya yang konstan (areal tidak bertambah).<br />
Mereka berkonsentrasi untuk menjalankan<br />
pertanian subsisten secara konsisten.<br />
Pada saat yang sama, mereka memiliki<br />
mekanisme internal untuk mempertahankan<br />
tekanan penduduk atas sumberdaya lahannya.<br />
Jumlah keluarga di lingkungan Badui<br />
Dalam dipertahankan secara konstan. Setiap<br />
ada kelebihan keluarga atau ada keluarga<br />
yang melakukan kesalahan substantif, maka<br />
selalu ada keluarga yang diekstradisi. Mereka<br />
tinggal di koridor permukiman Badui Dalam,<br />
yang disebut sebagai Badui Luar dan<br />
Orang Rawayan. Mekanisme tersebut telah<br />
berhasil mempertahankan praktek pertanian<br />
Badui Dalam yang ramah lingkungan. Namun<br />
praktek ini secara substantif telah mengekspor<br />
persoalan dampak lingkungan ke<br />
wilayah lain.<br />
Foto: Dok.WALHI<br />
Perempuan Badui hendak ke ladang