11.01.2013 Views

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Aksi anti CGI di Jakarta<br />

Foto: Dok. WALHI<br />

SUKU INDIAN,<br />

SCHUMACHER DAN HATTA<br />

MELESTARIKAN habitat kita kini<br />

tak cukup hanya dengan gerakan<br />

menanam ribuan pohon atau<br />

gerakan membersihkan sungai<br />

penuh sampah di kawasan perkotaan. Bahkan<br />

jika jumlahnya jutaan, pohon yang kita<br />

tanam tak sebanding dengan laju penebangan<br />

yang berlangsung. Bahkan jika setiap hari<br />

kita melakukannya, sampah di perkotaan<br />

akan terus datang dengan laju lebih tinggi<br />

akibat gaya hidup, pola konsumsi dan sistem<br />

ekonomi yang kita anut.<br />

Proses ekologi tak bisa dipisahkan dari<br />

proses sosial, ekonomi dan politik, yang<br />

berhubungan dan bertabrakan satu-samalain,<br />

yang tidak hanya berlangsung di tingkat<br />

lokal, tapi nasional dan bahkan global. Dan,<br />

sayangnya, kita tak bisa mengendalikan semua<br />

gaya tadi, apalagi dalam cakupan yang<br />

demikian luas. Kita hidup dalam ruang dan<br />

waktu yang terbatas, ruang dan waktu lokal.<br />

Adakah cara untuk merujukkan dua dimensi<br />

ini: apa yang kita lakukan secara lokal memiliki<br />

dampak pembaruan di tingkat nasional<br />

atau bahkan global?<br />

Ada, dan untuk itu kita memerlukan perubahan<br />

cara berpikir yang lebih komprehensif,<br />

lebih holistik, meskipun untuk banyak<br />

hal kita hanya bisa bertindak di tingkat lokal,<br />

dalam dunia kita yang terbatas.<br />

Banyak masyarakat tradisional, suku-<br />

“Pada akhirnya, kita<br />

hanya menjaga apa yang<br />

kita cintai. Kita hanya<br />

mencintai apa yang kita<br />

mengerti. Kita hanya<br />

mengerti apa yang<br />

diajarkan pada kita.”<br />

Baba Dioum<br />

Penyair Senegal<br />

suku yang kita pandang primitif seperti Suku<br />

Indian Suquamish di Amerika, memiliki—<br />

dalam dunia sempit mereka—pandangan<br />

yang menyeluruh tentang planet kita. “Bumi<br />

bukan milik manusia; manusialah milik bumi”<br />

dan “Semua hal berhubungan”.<br />

Dalam dunia mereka yang sempit, yang<br />

lokal, mereka berpikir planet bumi dalam<br />

keutuhannya, bahkan dalam kontinum antar<br />

generasi—masa lalu, masa kini dan masa<br />

depan. ”Semua hal berhubungan, seperti darah<br />

yang menyatukan sebuah keluarga.”<br />

Bandingkan kearifan yang makin tersisih<br />

itu dengan pandangan baru yang kini lazim<br />

dan terus dipopulerkan oleh para pendukung<br />

MENUJU DEMOKRASI BUMI 285

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!