Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Bersantai di kedai kopi Amerika<br />
[Foto-foto: starbuck.jpg dan warkop.jpg]<br />
(Fotoi-foto: Henry Lopulalan)<br />
Foto-Foto: Henry Lopulalan<br />
MENEMUKAN IDENTITAS KEBANGSAAN<br />
K ARAKTER<br />
yang kuat, amat dibutuhkan<br />
untuk membangun bangsa.<br />
Masyarakat harus punya virus n Ach<br />
yang tinggi agar mampu keluar dari<br />
belenggu kultural dan struktural. Pada saat<br />
yang sama, masyarakat akan mampu bersaing<br />
dengan “produk impor” meski secara<br />
obyektif tidak memiliki keunggulan komparatif.<br />
Di pasar buah-buahan, misalnya, dijumpai<br />
jeruk Medan dan jeruk impor. Ditinjau<br />
dari sudut tampilan dan rasa, jeruk<br />
Medan kalah bersaing dibanding dengan<br />
jeruk impor. Bahkan jika harganya hanya<br />
60% dibanding dengan jeruk impor, jeruk<br />
Medan tetap akan jadi pilihan kedua. Berbeda<br />
soalnya jika bangsa sudah memutuskan<br />
Warung kopi di bawah<br />
jembatan penyebrangan<br />
“Pandanglah lingkungan<br />
sebagai bagian dari diri<br />
sendiri. Jika lingkungan<br />
sakit, maka kita juga akan<br />
sakit. Bila lingkungan rusak,<br />
kita akan hancur.”<br />
Rieke Dyah-Pitaloka,<br />
Metro TV, 12 Maret 2007<br />
secara emosional, bahwa mengkonsumsi<br />
produk dalam negeri itu merupakan “sumbangan<br />
ekonomi” yang luar biasa; maka<br />
jeruk Medan akan laku. Selanjutnya, karena<br />
produknya laku di pasaran, maka akan<br />
tumbuh kesempatan petani untuk memperbaiki<br />
mutunya.<br />
<strong>Environmentalis</strong> harus tampil di depan<br />
untuk berkampanye membentuk karakter bangsa.<br />
Jika sekarang kita bisa memilih untuk<br />
minum kopi di kafe tertentu yang lebih peduli<br />
lingkungan –meski harganya lebih tinggi;<br />
mengapa kita tidak bisa menjadi konsumen<br />
produk petani sendiri, meski mutunya sedikit<br />
lebih buruk dibanding dengan standar yang<br />
beredar di pasar? Pendekatan ini merupakan<br />
satu-satunya pilihan yang benar, karena<br />
menangkal produk impor (dengan tarif ataupun<br />
non tarif) tidak dibenarkan lagi.<br />
KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 171