11.01.2013 Views

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

Menjadi Environmentalis Itu Gampang - Evolusi Alam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Berebut beras, 2007<br />

Henry Lopulalan<br />

GAYA PEMBANGUNAN Tak berubah<br />

SEJAK masa Orde Baru sampai sekarang,<br />

mazhab pembangunan sebenarnya<br />

tidak berubah. Pemerintah per-<br />

caya bahwa industri merupakan loko-<br />

motif pembangunan. Jika industri maju, maka<br />

negara ini akan aman, karena industri<br />

mampu menyediakan lapangan kerja bagi<br />

seluruh warga negara.<br />

Ini hanya sebuah mitos. Sektor industri<br />

(perbankan) yang justru menyedot dana bantuan<br />

pemerintah agar kehidupan bank bisa<br />

bertahan. Kemudian pada masa krisis moneter<br />

tahun 1997, industri merupakan sektor<br />

yang langsung ambruk.<br />

Namun bagi pemerintah, ini sudah menjadi<br />

sebuah ideologi. Sayangnya, ideologi<br />

ini dianut oleh bangsa yang tidak memiliki<br />

kepercayaan diri. Indonesia hanya yakin industrinya<br />

bisa kompetitif jika dan hanya jika<br />

upah buruh ditekan serendah mungkin. Karena<br />

upah rendah itu merupakan satu-satunya<br />

keunggulan komparatif bangsa ini. Dengan<br />

kata lain, kemiskinan buruh itu merupakan<br />

modal bangsa untuk membangun sebuah<br />

industri.<br />

Ideologi itu tercermin pada soal politik<br />

beras, yang amat mewakili seluruh politik<br />

ekonomi nasional. Pemerintah berusaha keras<br />

agar harga jual beras itu dapat ditekan<br />

serendah mungkin. Karena dengan harga<br />

beras yang rendah, maka kesejahteraan rela-<br />

“Kita ini celaka. 70 persen<br />

tanah air kita laut, tetapi<br />

garam saja impor. Kalau<br />

bodoh sih gak apa-apa,<br />

tapi kalau disengaja kok<br />

bodoh. Saya tahu impor<br />

setiap satu ton dapat 10<br />

dolar. Jadi impor itu<br />

hanya menguntungkan<br />

yang impor saja.”<br />

Abdurrahman Wahid<br />

Mantan Presiden Republik Indonesia<br />

tif masyarakat bawah akan terdongkrak. Untuk<br />

itu pemerintah menyajikan data bahwa<br />

sebagian besar penduduk miskin di Indonesia<br />

adalah net consumers dan bukan net producers<br />

beras. Namun tidak pernah menjadi<br />

wacana yang mengemuka: Mengapa harga<br />

eceran beras di Thailand (sebagai pengekspor<br />

utama beras ke Indonesia) lebih tinggi<br />

dibanding dengan harga eceran beras di<br />

Indonesia? Tidak juga pernah dipersoalkan:<br />

Apakah harga internasional beras itu<br />

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 147

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!