30.11.2014 Views

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

4.4.7 Penerimaan Negara Bukan Pajak<br />

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan salah satu sumber pendapatan negara, <strong>di</strong><br />

luar penerimaan perpajakan. PNBP telah mengalami beberapa kali perubahan klasifikasi sejalan<br />

dengan jumlah dan kontribusinya dalam pendapatan negara. Sebelum tahun anggaran 2000,<br />

PNBP <strong>di</strong>catat terpisah dari penerimaan migas dan menja<strong>di</strong> bagian dari penerimaan nonmigas.<br />

Sejak tahun anggaran 2000, PNBP menampung juga penerimaan migas karena dominasi<br />

penerimaan migas yang semakin menurun dalam penerimaan negara, dan peranannya <strong>di</strong>ambil<br />

alih oleh penerimaan perpajakan. Sejak tahun 2007, sejalan dengan perubahan status beberapa<br />

rumah sakit Perjan dan satuan kerja (Satker), terdapat pos baru dalam PNBP yaitu pendapatan<br />

Badan Layanan Umum.<br />

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,<br />

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan Pemerintah pusat yang<br />

tidak berasal dari penerimaan perpajakan.<br />

Dasar hukum PNBP adalah:<br />

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak;<br />

2. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran PNBP;<br />

3. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penyampaian Rencana dan<br />

Laporan Realisasi PNBP;<br />

4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran,<br />

dan Penyetoran PNBP yang Terutang;<br />

5. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2010 tentang Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan<br />

atas Penetapan PNBP yang Terutang;<br />

6. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan <strong>Keuangan</strong> Badan Layanan<br />

Umum.<br />

7. Peraturan Pemerintah tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada masingmasing<br />

kementerian/lembaga.<br />

Berdasarkan jenisnya PNBP ter<strong>di</strong>ri atas penerimaan dari sumber daya alam, bagian Pemerintah<br />

atas laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PNBP Lainnya, dan pendapatan Badan Layanan<br />

Umum (BLU). Sedangkan dalam UU No. 20 Tahun 1997 PNBP <strong>di</strong>kelompokkan menja<strong>di</strong> 7<br />

kelompok yaitu:<br />

1. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah;<br />

2. Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam;<br />

3. Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang <strong>di</strong>pisahkan;<br />

4. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang <strong>di</strong>laksanakan Pemerintah;<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

101<br />

PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!