30.11.2014 Views

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

<strong>di</strong>perbolehkan hanya mengubah volume output atau mengurangi pagu anggaran); atau<br />

3. Penambahan pagu anggaran Kegiatan <strong>di</strong>luar perubahan parameter ekonomi, <strong>di</strong>hitung sebagai inisiatif<br />

baru.<br />

Penetapan besaran angka dasar (setelah <strong>di</strong>lakukan penyesuaian) <strong>di</strong> atas akan berpengaruh terhadap<br />

besaran angka prakiraan maju jangka menengah (KPJM).<br />

Oleh karena itu penetapan besaran angka KPJM harus memperhatikan:<br />

1. Penghitungan kebutuhan prakiraan maju untuk 3 tahun ke depan <strong>di</strong>lakukan secara cermat sesuai<br />

tahapan review untuk masing-masing komponen input berdasarkan kebijakan yang ada saat ini.<br />

2. Hasil penghitungan prakiraan maju akan mengikat alokasi anggaran untuk tahun berikutnya dan<br />

menja<strong>di</strong> acuan utama dalam penetapan alokasi pagu K/L yang bersangkutan.<br />

3. Untuk hal-hal baru (Kegiatan/Output) yang akan <strong>di</strong>laksanakan pada TA 2012 (misalnya) dan seterusnya<br />

tidak termasuk dalam penghitungan prakiraan maju, tapi <strong>di</strong>usulkan sebagai inisiatif baru pada saat<br />

penyusunan anggaran tahun 2012 atau tahun anggaran berkenaan.<br />

Dalam proses pembicaraan pendahuluan dengan DPR ini memungkinkan terja<strong>di</strong><br />

perubahan/pergeseran dari sisi capaian kinerja yang mengakibatkan pergeseran alokasi anggaran<br />

belanja. Di <strong>sini</strong> pula kemungkinan terja<strong>di</strong> perubahan kebijakan asumsi ekonomi makro dan pokokpokok<br />

kebijakan fiskal usulan pemerintah yang pada akhirnya mempengaruhi penghitungan<br />

kapasitas fiskal. Selain itu kemungkinan pula usulan inisiatif baru tidak <strong>di</strong>setujui atau ada usulan<br />

DPR untuk <strong>di</strong>masukkan sebagai inisiatif baru.<br />

Bersamaan dengan itu kalau ada <strong>di</strong>namika <strong>di</strong> luar internal pemerintah juga turut mempengaruhi<br />

perubahan pagu in<strong>di</strong>katif. Perubahan ini adalah arahan/<strong>di</strong>rektif presiden, kebijakan K/L (<strong>di</strong> luar<br />

kegiatan prioritas nasional yang ada dalam RKP), atau perubahan sumber pendanaan yang<br />

berasal dari pinjaman luar negeri.<br />

Adanya kemungkinan perubahan pagu in<strong>di</strong>katif sebagai akibat 2 perubahan <strong>di</strong> atas (selama proses<br />

pembicaraan pendahuluan dengan DPR dan <strong>di</strong>namika perubahan) akan <strong>di</strong>respon <strong>Kementerian</strong><br />

<strong>Keuangan</strong> melalui penyusunan Pagu <strong>Anggaran</strong> K/L. Penyusunan dan penetapan Pagu <strong>Anggaran</strong><br />

K/L dengan berpedoman pada kapasitas fiskal, besaran pagu in<strong>di</strong>katif, Renja K/L dan<br />

memperhatikan hasil evaluasi kinerja K/L (Gambar 2.7).<br />

Mekanisme penyusunan Pagu <strong>Anggaran</strong> K/L ini memperhatikan tiga hal sebagaimana Gambar<br />

2.7, yaitu:<br />

1. Pagu in<strong>di</strong>katif;<br />

2. Penyesuaian angka dasar apabila terja<strong>di</strong> perubahan parameter (karena perubahan asumsi<br />

makroekonomi pada Rancangan APBN) dalam rentang waktu antara penetapan pagu in<strong>di</strong>katif<br />

sampai dengan penetapan pagu anggaran K/L; dan<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

56<br />

SIKLUS APBN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!