30.11.2014 Views

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

triliun (0,4 persen terhadap PDB) pada tahun 2008, dan selanjutnya juga mengalami peningkatan<br />

pada tahun 2009 menja<strong>di</strong> Rp24,7 triliun (0,4 persen terhadap PDB). Mencermati kemampuan<br />

keuangan negara yang terbatas, alokasi DAK pada tahun 2010 mengalami penurunan menja<strong>di</strong><br />

Rp21,0 triliun (0,3 persen terhadap PDB), dan untuk selanjutnya mengalami kenaikan menja<strong>di</strong><br />

25,2 triliun (0,3 persen terhadap PDB) pada APBN-P 2011. Sementara itu, bertambahnya daerah<br />

otonom baru berdampak terhadap bertambahnya jumlah daerah yang menerima DAK. Hal ini<br />

dapat <strong>di</strong>lihat dari jumlah penerima DAK pada tahun 2005 yaitu dari 377 kabupaten/kota dan 2<br />

Provinsi, dan pada tahun 2011 jumlah daerah yang memperoleh alokasi DAK menja<strong>di</strong> 488<br />

kabupaten/kota dan 32 provinsi.<br />

6.2.2 Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian<br />

Komponen Transfer ke Daerah lainnya adalah Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian, yang<br />

<strong>di</strong>atur dengan peraturan perundang-undangan <strong>di</strong> luar UU Perimbangan <strong>Keuangan</strong>, antara lain<br />

meliputi: (a) UU Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2008 tentang<br />

Perubahan atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua menja<strong>di</strong><br />

undang-undang; (b) UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, (c) UU Nomor 20<br />

Tahun 2003 tentang Sistem Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Nasional; serta (d) PP Nomor 41 Tahun 2009 tentang<br />

Tunjangan Profesi Guru dan Dosen.<br />

6.2.2.1 Dana Otonomi Khusus (Otsus)<br />

Definisi: Dana Otonomi Khusus adalah dana yang <strong>di</strong>alokasikan untuk membiayai pelaksanaan<br />

otonomi khusus suatu daerah, sebagaimana <strong>di</strong>tetapkan dalam UU Nomor 35 Tahun 2008 tentang<br />

Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas UU Nomor 21 Tahun 2001<br />

tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua menja<strong>di</strong> undang-undang dan UU Nomor 11 Tahun<br />

2006 tentang Pemerintahan Aceh.<br />

Ruang Lingkup: (a) Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;<br />

(b) Dana Otonomi Khusus bagi Provinsi Aceh; dan (c) dana tambahan untuk pembangunan<br />

infrastruktur bagi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.<br />

Formula dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus:<br />

a. Formula Dana Otonomi Khusus untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat adalah setara<br />

2 persen dari pagu DAU nasional selama 20 tahun, yang penggunaannya terutama <strong>di</strong>tujukan<br />

untuk pembiayaan pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan dan kesehatan;<br />

b. Formula Dana Otonomi Khusus untuk Provinsi Aceh adalah setara 2 persen dari pagu DAU<br />

nasional selama 15 tahun, untuk tahun ke-16 hingga ke-20 menja<strong>di</strong> sebesar 1 persen dari<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

226<br />

TRANSFER KE DAERAH

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!