30.11.2014 Views

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

7.3.6 Kewajiban Penjaminan<br />

Dana Kewajiban penjaminan adalah kewajiban yang secara potensial menja<strong>di</strong> beban Pemerintah<br />

akibat pemberian jaminan kepada BUMN dan/atau badan usaha milik daerah (BUMD) dalam hal<br />

BUMN dan/atau BUMD <strong>di</strong>maksud tidak dapat membayar kewajibannya kepada kre<strong>di</strong>tur sesuai<br />

perjanjian pinjaman.<br />

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun<br />

2006 sebagaimana telah <strong>di</strong>ubah oleh Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2007 tentang<br />

perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2006 tentang Pemberian Jaminan<br />

Pemerintah Untuk Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara,<br />

Pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk jaminan penuh terhadap pembayaran kewajiban<br />

PT PLN (Persero) kepada kre<strong>di</strong>tur perbankan yang menye<strong>di</strong>akan pendanaan/kre<strong>di</strong>t untuk proyekproyek<br />

pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW. Penjaminan ini <strong>di</strong>maksudkan untuk<br />

meningkatkan kelayakan PT PLN (Persero) dalam memperoleh kre<strong>di</strong>t yang <strong>di</strong>harapkan dapat<br />

menurunkan biaya modal proyek. Dengan penjaminan tersebut <strong>di</strong>harapkan dapat membantu<br />

mempercepat penyelesaian Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik 10.000<br />

MW dalam rangka mengatasi kekurangan pasokan listrik nasional.<br />

Sebagai konsekuensi pemberian jaminan ini, ketika PT PLN (Persero) tidak mampu memenuhi<br />

kewajiban kepada kre<strong>di</strong>tur secara tepat waktu, maka Pemerintah wajib memenuhi kewajiban<br />

tersebut. Pembayaran yang <strong>di</strong>lakukan oleh Pemerintah kepada kre<strong>di</strong>tor ini akan <strong>di</strong>perhitungkan<br />

sebagai utang PT PLN (Persero) kepada Pemerintah. Dana kewajiban penjaminan mulai<br />

<strong>di</strong>anggarkan pada APBN tahun 2007.<br />

Kewajiban penjaminan untuk PDAM <strong>di</strong>alokasikan dalam rangka percepatan penye<strong>di</strong>aan air minum<br />

bagi masyarakat. Dana penjaminan tersebut <strong>di</strong>maksudkan untuk mendorong perbankan nasional<br />

dalam memberikan kre<strong>di</strong>t investasi kepada PDAM. Sementara itu, PDAM juga <strong>di</strong>berikan subsi<strong>di</strong><br />

bunga oleh Pemerintah pusat atas kewajiban pembayaran kre<strong>di</strong>t investasi PDAM kepada bank.<br />

Kebijakan tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberian<br />

Jaminan dan Subsi<strong>di</strong> Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam Rangka Percepatan Penye<strong>di</strong>aan Air<br />

Minum, serta aturan pelaksanaannya dalam Peraturan Menteri <strong>Keuangan</strong> Nomor<br />

229/PMK.01/2009 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Jaminan dan Subsi<strong>di</strong> Bunga oleh<br />

Pemerintah Pusat dalam Rangka Percepatan Penye<strong>di</strong>aan Air Minum. Dana penjaminan kepada<br />

PDAM akan <strong>di</strong>berikan dalam hal PDAM gagal membayar atas sebagian atau seluruh kewajiban<br />

yang telah jatuh tempo.<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

261<br />

PEMBIAYAAN ANGGARAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!