30.11.2014 Views

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Grafik tersebut <strong>di</strong> atas menggambarkan Pemerintah mempunyai peran utama dalam hal<br />

kesinambungan pembayaran manfaat pensiun. Pemerintah <strong>di</strong>tuntut untuk menjaga terpenuhinya<br />

pembayaran manfaat pensiun pensiunan pegawai negeri sipil yang berjumlah lebih dari dua juta orang.<br />

Diantara penyebab naiknya beban APBN setiap tahun untuk pembayaran manfaat pensiun adalah<br />

jumlah pensiunan yang meningkat setiap tahunnya dan kebijakan kenaikan pensiun pokok yang<br />

mengikuti kenaikan gaji pokok PNS. Dengan kon<strong>di</strong>si tersebut, akan terja<strong>di</strong> peningkatan yang signifikan<br />

beban APBN untuk pembayaran manfaat pensiun <strong>di</strong> masa mendatang <strong>di</strong>mana jumlah pensiunan dalam<br />

kurun waktu 5-10 tahun ke depan hampir sama dengan jumlah pegawai negeri sipil yang aktif.<br />

Mengingat kon<strong>di</strong>si pendanaan yang semakin meningkat tersebut, telah <strong>di</strong>lakukan upaya-upaya untuk<br />

melakukan evaluasi penyelenggaraan program pensiun PNS. Upaya untuk melakukan perubahan<br />

tersebut merupakan hal yang perlu <strong>di</strong>lakukan sebagai evaluasi atas pelaksanaan pembayaran manfaat<br />

pensiun yang telah berlangsung lebih dari 40 tahun atau sejak Undang-Undang Nomor 11 tahun 1969<br />

<strong>di</strong>tetapkan. Terlebih dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem<br />

Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara<br />

Jaminan Sosial, <strong>di</strong> mana program pensiun pegawai negeri sipil merupakan bagian yang harus<br />

<strong>di</strong>transformasikan ke dalam penyelenggaraan program jaminan pensiun yang <strong>di</strong>selenggarakan oleh<br />

BPJS Ketenagakerjaan. Selain hal tersebut, perubahan program pensiun pegawai negeri sipil juga perlu<br />

<strong>di</strong>selaraskan dengan kebijakan reformasi birokrasi yang sedang <strong>di</strong>laksanakan oleh Pemerintah. Dengan<br />

demikian, upaya perubahan tersebut setidak-tidaknya menyangkut dua isu pokok yaitu perubahan<br />

desain program pensiun dan kesinambungan pendanaan program pensiun.<br />

Beberapa hal yang mengemuka untuk <strong>di</strong>lakukan perubahan desain pensiun adalah skema pensiun<br />

(apakah menggunakan skema manfaat pasti atau skema iuran pasti), dasar pensiun (apakah<br />

<strong>di</strong>dasarkan pada gaji pokok terakhir atau rata-rata penghasilan dalam kurun waktu tertentu, misal ratarata<br />

penghasilan 3-5 tahun terakhir), perubahan usia pensiun pegawai negeri sipil (<strong>di</strong>sesuaikan dengan<br />

tingkat harapan hidup), sumber pendanaan (apakah peserta yang mengiur atau peserta dan pemerintah<br />

yang mengiur), peran Pemerintah Daerah dalam mendukung program pensiun mengingat kurang lebih<br />

75% peserta adalah PNS Daerah, serta cut off date atau skema pemberlakuan desain baru bagi PNS<br />

lama dan PNS baru.<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

133<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!