klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...
klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...
klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />
a. Pensiun hari tua, <strong>di</strong>terima peserta setelah pensiun sampai meninggal dunia;<br />
b. Pensiun cacat, <strong>di</strong>terima peserta yang cacat akibat kecelakaan atau akibat penyakit sampai<br />
meninggal dunia;<br />
c. Pensiun janda/duda,<strong>di</strong>terima janda/duda ahli waris peserta sampai meninggal dunia atau<br />
menikah lagi;<br />
d. Pensiun anak, <strong>di</strong>terima anak ahli waris peserta sampai mencapai 23 (dua puluh tiga) tahun,<br />
bekerja, atau menikah; atau<br />
e. Pensiun orang tua, <strong>di</strong>terima orang tua ahli waris peserta lajang sampai batas waktu tertentu<br />
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.<br />
4. Jaminan Kematian<br />
Program Jaminan Kematian adalah program jangka pendek<br />
sebagai pelengkap progam jaminan hari tua, yang <strong>di</strong>biayai<br />
dari iuran dan hasil pengelolaan dana santunan kematian,<br />
serta manfaat <strong>di</strong>berikan kepada keluarga atau ahli waris<br />
yang sah pada saat peserta meninggal dunia. Peserta<br />
jaminan kematian adalah setiap orang yang telah<br />
membayar iuran. Bagi pekerja penerima upah, iuran proporsional terhadap upah atau penghasilan<br />
dan iuran <strong>di</strong>tanggung oleh pemberi kerja. Bagi pekerja tidak menerima upah, besar iuran dalam<br />
jumlah nominal, <strong>di</strong>bayar oleh peserta dan <strong>di</strong>tetapkan oleh Pemerintah.<br />
5.6.8 Belanja Lain-Lain<br />
Tentang Belanja Lain-Lain<br />
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang <strong>Anggaran</strong> Pendapatan dan Belanja<br />
Negara Tahun <strong>Anggaran</strong> 2011, pengertian belanja lain – lain adalah semua pengeluaran atau<br />
belanja Pemerintah Pusat yang <strong>di</strong>alokasikan untuk membiayai keperluan lembaga yang belum<br />
mempunyai kode bagian anggaran, keperluan yang bersifat ad hoc (tidak terus menerus),<br />
kewajiban Pemerintah berupa kontribusi atau iuran kepada organisasi/lembaga keuangan<br />
internasional yang belum <strong>di</strong>tampung dalam bagian anggaran kementerian negara/lembaga, dan<br />
dana cadangan risiko fiskal serta mengantisipasi kebutuhan mendesak.<br />
Menurut PMK Nomor 101/PMK.02/2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana<br />
Kerja dan <strong>Anggaran</strong> <strong>Kementerian</strong> Negara/Lembaga, belanja lain – lain adalah pengeluaran<br />
negara untuk pembayaran atas kewajiban Pemerintah yang tidak masuk dalam kategori belanja<br />
pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja bunga utang, belanja subsi<strong>di</strong>, belanja hibah, dan<br />
belanja bantuan sosial serta bersifat mendesak dan tidak dapat <strong>di</strong>pre<strong>di</strong>ksi sebelumnya.<br />
DIREKTORAT P-APBN<br />
174<br />
BELANJA PEMERINTAH PUSAT