klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...
klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...
klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />
menentukan target pertumbuhan ekonomi <strong>di</strong> dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN dan<br />
tentunya dengan memperhatikan masukan dari Bank Indonesia.<br />
Untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi, perlu memahami terlebih dahulu apa yang<br />
<strong>di</strong>maksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB atau<br />
GDP adalah total produksi barang dan jasa yang <strong>di</strong>hasilkan <strong>di</strong> dalam suatu wilayah pada periode<br />
tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi <strong>di</strong> Indonesia biasanya <strong>di</strong>sebut Produk Domestik<br />
Regional Bruto-PDRB)<br />
Secara prinsip PDB dapat <strong>di</strong>hitung melalui 3 pendekatan yang secara konsep ketiga pendekatan<br />
tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Secara ringkas, metode penghitungan PDB dapat<br />
<strong>di</strong>lihat pada gambar <strong>di</strong> bawah ini.<br />
PDB<br />
Pendekatan Produksi<br />
(Production Approach)<br />
Pendekatan Penggunaan<br />
(Expen<strong>di</strong>ture Approach)<br />
Sektor Ekonomi:<br />
1. Pertanian, Peternakan,<br />
2. Kehutanan dan Perikanan;<br />
3. Pertambangan dan Penggalian;<br />
4. Indutri Pengolahan;Listrik, Gas, dan Air Bersih;<br />
5. Konstruksi;<br />
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran;<br />
7. Pengangkutan dan Komunikasi;<br />
8. <strong>Keuangan</strong>, Real Estat dan Jasa Perusahaan;<br />
9. Jasa-jasa.<br />
Penggunaan:<br />
1. Konsumsi Rumah Tangga<br />
2. Konsumsi Pemerintah<br />
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)<br />
4. Perubahan stok<br />
5. Ekspor<br />
6. Impor<br />
Pendekatan Pendapatan<br />
(Income Approach)<br />
Pendapatan:<br />
1. Upah dan gaji (balas jasa tenaga kerja),<br />
2. Sewa tanah (balas jasa tanah),<br />
3. Bunga modal (interests) sebagai balas jasa<br />
modal, dan<br />
4. Keuntungan (balas jasa ketrampilan).<br />
Gambar 3.1 Pendekatan Pengukuran PDB<br />
Nilai PDB dapat <strong>di</strong>lihat dalam nilai harga berlaku (PDB Nominal) dan harga konstan (PDB Riil).<br />
Perbedaan antara PDB Nominal dan PDB Riil terletak pada komponen pergerakan harga. PDB<br />
Nominal <strong>di</strong> dalamnya terkandung perubahan harga pasar baik itu kenaikan harga (inflasi) atau<br />
penurunan harga (deflasi). Artinya nilai PDB nominal sangat <strong>di</strong>pengaruhi oleh tingkat harga yang<br />
berlaku saat itu sehingga meskipun tingkat produksi atau output tidak bertambah namun apabila<br />
terja<strong>di</strong> kenaikan harga maka nilai PDB nominal akan meningkat dari periode sebelumnya senilai<br />
perubahan harga yang terja<strong>di</strong>.<br />
Sedangkan PDB konstan adalah nilai PDB yang <strong>di</strong>hitung berdasarkan harga pada tahun dasar<br />
tertentu. Dengan kata lain PDB harga konstan tidak memperhitungkan perubahan harga yang<br />
terja<strong>di</strong> dan perubahan nilai PDB merupakan perubahan tingkat produksi/output.<br />
DIREKTORAT P-APBN<br />
64<br />
ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO