30.11.2014 Views

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Selanjutnya, <strong>Kementerian</strong> <strong>Keuangan</strong> menghimpun RKA-K/L hasil penelaahan untuk <strong>di</strong>gunakan<br />

sebagai bahan penyusunan nota keuangan, rancangan APBN, rancangan undang-undang tentang<br />

APBN.<br />

Dokumen-dokumen <strong>di</strong> atas (Himpunan RKA-K/L, Nota <strong>Keuangan</strong>, dan Rancangan Undang-<br />

Undang tentang APBN) <strong>di</strong>sampaikan presiden ke DPR untuk <strong>di</strong>lakukan pembahasan bersama<br />

antara pemerintah dengan DPR pada bulan Agustus tahun sebelumnya.<br />

2.5 PENETAPAN APBN<br />

Proses pembahasan Rancangan APBN dan Rancangan UU APBN tersebut <strong>di</strong> atas sampai<br />

dengan adanya penetapan atau penolakan dari DPR, merupakan tahapan penetapan APBN<br />

sebagaimana Gambar 2.8).<br />

Sebagai sebuah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara, APBN harus <strong>di</strong>setujui oleh<br />

DPR. Hal ini sesuai dengan pasal 23 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945, Rancangan Undang-<br />

Undang tentang APBN <strong>di</strong>ajukan oleh Presiden untuk <strong>di</strong>bahas bersama DPR dengan<br />

memperhatikan pertimbangan DPD.<br />

DPR juga dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah defisit anggaran<br />

penerimaan dalam RUU tentang APBN sepanjang tidak mengakibatkan peningkatan defisit<br />

anggaran.<br />

Pengambilan keputusan oleh DPR mengenai RUU tentang APBN <strong>di</strong>lakukan selambat-lambatnya 2<br />

(dua) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan <strong>di</strong>laksanakan atau pemerintah<br />

menyelesaikan pembahasan Rancangan APBN dan Rancangan Undang-undang tentang APBN<br />

dengan DPR paling lambat akhir bulan Oktober. Apabila DPR tidak menyetujui RUU tersebut,<br />

Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun<br />

anggaran sebelumnya.<br />

Hasil pembahasan <strong>di</strong>tuangkan dalam berita acara hasil kesepakatan pembahasan Rancangan<br />

APBN dan RUU tentang APBN yang sifatnya final. Selanjutnya Menteri/Pimpinan Lembaga<br />

melakukan penyesuaian RKA-K/L dengan berita acara hasil kesepakatan pembahasan tersebut.<br />

Ringkasan proses penetapan APBN sebagaimana Gambar 2.8 sebagai berikut:<br />

1. Presiden menyampaikan RUU APBN beserta Nota <strong>Keuangan</strong>nya.<br />

2. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR terhadap RUU APBN dan Nota <strong>Keuangan</strong>nya,<br />

paling lambat 14 hari sebelum <strong>di</strong>ambil persetujuan bersama antar DPR dan Presiden.<br />

3. Pemandangan umum fraksi-fraksi atas RUU APBN beserta Nota <strong>Keuangan</strong>nya.<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

58<br />

SIKLUS APBN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!