30.11.2014 Views

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

klik di sini - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Setelah UU APBN <strong>di</strong>tetapkan dan Keputusan Presiden mengenai Rincian APBN <strong>di</strong>susun,<br />

kementerian negara segera mempersiapkan rancangan dokumen pelaksanaan anggaran untuk<br />

<strong>di</strong>sampaikan kepada Menteri <strong>Keuangan</strong> selaku Bendahara Umum Negara pada minggu kedua bulan<br />

Desember. Menteri keuangan mensahkan dokumen pelaksanaan anggaran selambat-lambatnya<br />

tanggal 31 Desember tahun anggaran yang <strong>di</strong>susun.<br />

Proses penyusunan anggaran <strong>Kementerian</strong> Negara/Lembaga merupakan gabungan dari dua<br />

pendekatan, yaitu top down dan buttom up.<br />

Proses top down meliputi tahapan-tahapan berikut:<br />

1). Menteri Negara PPN/Bappenas menyiapkan rancangan awal rencana kerja pemerintah (RKP)<br />

sebagai penjabaran dari rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional.<br />

2). Menteri Negara PPN/Bappenas dan Menteri <strong>Keuangan</strong> menetapkan Surat Edaran Bersama<br />

(SEB) tentang pagu in<strong>di</strong>katif, yang merupakan ancar-ancar pagu anggaran <strong>Kementerian</strong><br />

Negara/Lembaga (K/L) untuk setiap program sebagai acuan penyusunan rencana kerja K/L.<br />

3). Pemerintah menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro tahun<br />

anggaran berikutnya ke DPR selambat-lambatnya pertengahan bulan Mei tahun berjalan.<br />

4). Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal, pemerintah bersamasama<br />

DPR membahas kebijakan umum dan prioritas anggaran sebagai acuan K/L dalam<br />

penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran yang akan <strong>di</strong>laksanakan tahun berikutnya.<br />

Dalam proses itu <strong>di</strong>hasilkan angka-angka pagu sementara (masih akan berubah sesuai dengan<br />

hasil pembahasan Nota <strong>Keuangan</strong> dan RUU APBN antara Pemerintah dan DPR-RI).<br />

5). Presiden menyampaikan pidato pengantar RUU APBN dan Nota <strong>Keuangan</strong> <strong>di</strong> DPR selambatlambatnya<br />

bulan Agustus. Selanjutnya akan <strong>di</strong>lakukan pembahasan baik antara menteri<br />

keuangan dan Panitia <strong>Anggaran</strong> DPR, maupun antara komisi-komisi dengan kementerian<br />

negara/lembaga teknis terkait. Hasil dari pembahasan ini menja<strong>di</strong> Undang-Undang APBN<br />

selambat-lambatnya pada akhir bulan Oktober.<br />

6). Selanjutnya, RKA-KL yang telah <strong>di</strong>sepakati DPR kemu<strong>di</strong>an <strong>di</strong>tetapkan dalam Keputusan Presiden<br />

tentang Rincian APBN selambat-lambatnya akhir bulan November untuk <strong>di</strong>ja<strong>di</strong>kan dasar oleh K/L<br />

dalam menyusun konsep dokumen anggaran (DIPA).<br />

7). Konsep DIPA <strong>di</strong>sampaikan kepada Menteri <strong>Keuangan</strong> (c.q. Ditjen Perbendaharaan) selaku<br />

Bendahara Umum Negara selambat-lambatnya minggu kedua bulan Desember sehingga dapat<br />

<strong>di</strong>sahkan oleh Menteri <strong>Keuangan</strong> selambat-lambatnya tanggal 31 Desember. DIPA yang telah<br />

<strong>di</strong>sahkan oleh Menteri <strong>Keuangan</strong> tersebut merupakan dokumen anggaran yang berlaku sebagai<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

186<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!