02.07.2013 Views

Wahana

Wahana

Wahana

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

230<br />

Gambar 7.2 Grafik<br />

Secara umum, kita gunakan notasi berikut.<br />

Definisi 7.1<br />

y<br />

3<br />

2<br />

1<br />

0 1 2 3<br />

2<br />

y = ( x −1) ( x−1)<br />

Limit f (x) ketika x mendekati c sama dengan L, kita tuliskan dengan<br />

lim f( x) = L<br />

x→c jika kita dapat membuat nilai f (x) sembarang yang dekat dengan L (sedekat<br />

yang kita mau) dengan cara mengambil nilai x yang dekat dengan c, tetapi<br />

tidak sama dengan c.<br />

Kasarnya, nilai f (x) akan semakin mendekati nilai L ketika x mendekati nilai c (dari dua<br />

sisi) tetapi x ≠ c.<br />

Definisi secara formal akan kita pelajari nanti ketika belajar kalkulus<br />

di perguruan tinggi.<br />

Notasi alternatif untuk<br />

lim f( x) = L<br />

x→c x −<br />

y =<br />

x − 1<br />

adalah<br />

f( x) → L seraya x→c yang secara umum dibaca ”f (x) mendekati L ketika x mendekati c”.<br />

Kita perhatikan ungkapan ”tetapi x ≠ c”<br />

dalam definisi di atas, bermakna bahwa<br />

dalam menentukan limit f (x) ketika x mendekati c, kita tidak pernah menganggap x = c.<br />

Bahkan f (x) tidak harus terdefinisi di x = c. Tetapi yang harus kita pedulikan adalah<br />

bagaimana f terdefinisi di dekat c.<br />

Dengan penjelasan di depan, juga membawa konsekuensi bahwa jika lim f ( x)<br />

ada, limit tersebut tunggal adanya. Sifat ini yang lebih dikenal sebagai teorema<br />

ketunggalan limit.<br />

2 1<br />

x<br />

x→c Matematika SMA/MA Kelas XI - IPA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!