13.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Anggaran</strong> Belanja Pemerintah PusatBab 4tersebut, digunakan sebagai pedoman bagi penyusunan kebijakan pembangunan berikutrencana kerja <strong>dan</strong> anggaran kementerian negara/lembaga (RKA-K/L).Dalam tahun <strong>2013</strong>, rencana kerja K/L disusun dengan pendekatan berbasis kinerja, kerangkapengeluaran jangka menengah <strong>dan</strong> penganggaran terpadu yang memuat kebijakan, program<strong>dan</strong> kegiatan termasuk untuk subsidi, public service obligation (PSO) <strong>dan</strong> belanja lain yangbersifat khusus yang merupakan satu kesatuan yang utuh dari kebijakan K/L tersebut.Dalam rangka mendukung pencapaian berbagai sasaran pembangunan <strong>2013</strong>, yang disertaidengan pelaksanaan efisiensi <strong>dan</strong> efektivitas, pengalokasian anggaran K/L tersebut dilakukandengan berpedoman pada kebijakan belanja K/L tahun <strong>2013</strong>, yang antara lain meliputi:(1) peningkatan efisiensi belanja K/L melalui melalui penerapan flat policy untuk belanjaoperasional <strong>dan</strong> penajaman komposisi belanja prioritas; (2) peningkatan efektivitas alokasianggaran alutsista TNI dalam rangka mendorong pencapaian minimum essential force(MEF) sesuai dengan kemampuan keuangan negara; (3) peningkatan sinergi pusat-daerahterkait dengan kerangka pen<strong>dan</strong>aan <strong>dan</strong> kerangka regulasi, termasuk DAK, <strong>dan</strong>adekonsentrasi, <strong>dan</strong> tugas pembantuan; serta (4) pelaksanaan keberpihakan (affirmativeaction), terutama terkait dengan pembangunan daerah tertinggal/terluar, sertapengembangan industri kecil <strong>dan</strong> industri kreatif.Selain itu, kebijakan belanja K/L juga ditujukan untuk mendukung pelaksanaan direktifPresiden, yang terdiri atas: (1) Masterplan Percepatan <strong>dan</strong> Perluasan Pembangunan EkonomiIndonesia (MP3EI); (2) Masterplan Percepatan <strong>dan</strong> Perluasan Pengurangan KemiskinanIndonesia (MP3KI); (3) Percepatan domestic connectivity; (4) Penguatan empat klasterpembangunan; (5) Pencapaian ketahanan energi; <strong>dan</strong> (6) Penguatan ketahanan pangan,termasuk upaya mencapai surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014.Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis, arah kebijakan, <strong>dan</strong> prioritas pembangunannasional tersebut di atas, maka alokasi anggaran K/L direncanakan sebesar Rp547,4 triliun.Alokasi tersebut akan digunakan untuk mendukung pen<strong>dan</strong>aan berbagai programpembangunan yang dilaksanakan oleh K/L sesuai tugas <strong>dan</strong> fungsinya dalam kerangkaprioritas pembangunan yang ditetapkan dalam RKP tahun <strong>2013</strong>.Salah satu permasalahan efektivitas belanja K/L adalah tidak optimalnya penyerapan.Terhadap permasalahan rendahnya penyerapan anggaran belanja K/L, solusi yang dilakukanpemerintah adalah: (1) penyempurnaan mekanisme pengadaan barang <strong>dan</strong> jasa denganmerevisi Keppres Nomor 80 Tahun 2003 menjadi Perpres Nomor 54 Tahun 2010;(2) penyempurnaan mekanisme pelaksanaan anggaran dengan merevisi Keppres Nomor42 Tahun 2002 menjadi Perpres Nomor 53 Tahun 2010; (3) penyederhanaan prosedur revisianggaran dengan menerbitkan Peraturan Menteri <strong>Keuangan</strong> (PMK) Nomor 49 Tahun 2012tentang Tata Cara Revisi <strong>Anggaran</strong> Tahun <strong>Anggaran</strong> 2012; (4) percepatan penagihankegiatan proyek oleh pihak kontraktor dengan menerbitkan PMK Nomor 170 Tahun 2010tentang Penyelesaian Tagihan atas Beban <strong>Anggaran</strong> Pendapatan <strong>dan</strong> Belanja Negara padaSatuan Kerja; (5) penyederhanaan format DIPA untuk meningkatkan fleksibilitas bagi K/Ldalam pelaksanaan anggaran; <strong>dan</strong> (6) integrasi database RKA-KL <strong>dan</strong> DIPA sehinggamempercepat penerbitan DIPA.Selanjutnya, dalam rangka penerapan reformasi perencanaan <strong>dan</strong> penganggaran,Pemerintah telah melaksanakan reformasi perencanaan <strong>dan</strong> penganggaran secara bertahapyang dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu: (1) tahapan pengenalan (2005-2009);<strong>Nota</strong> <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>4-85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!