13.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Anggaran</strong> Belanja Pemerintah PusatBab 4terhadap besaran biaya pengadaan utang oleh pemerintah yang cenderung semakin efisien,baik ketika menerbitkan SBN, maupun penarikan pinjaman. Peningkatan rating 1 notchberpotensi menurunkan yield SBN Internasional baru sekitar 75-115 bps, se<strong>dan</strong>gkanpenurunan 1 level CRC berpotensi menurunkan biaya pinjaman luar negeri, khususnyafasilitas kredit ekspor baru sekitar 130-150 bps. Posisi rating Indonesia pada tahun 2012berada pada level BBB- (Fitch), BB+ dengan outlook positif (S&P), <strong>dan</strong> Baa3 (Moody), <strong>dan</strong>terakhir level 3 (CRC).Alokasi <strong>Anggaran</strong> Belanja SubsidiSubsidi dalam belanja negara dialokasikan dalam rangka meringankan beban masyarakatuntuk memperoleh kebutuhan dasarnya, <strong>dan</strong> sekaligus untuk menjaga agar produsen mampumenghasilkan produk, khususnya yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, denganharga yang terjangkau. Pemberian subsidi ditujukan untuk menjaga stabilitas harga barang<strong>dan</strong> jasa di dalam negeri, memberikan perlindungan pada masyarakat berpendapatan rendah,meningkatkan produksi pertanian, serta memberikan insentif bagi dunia usaha <strong>dan</strong>masyarakat. Dengan subsidi tersebut diharapkan bahan kebutuhan pokok masyarakattersedia dalam jumlah yang mencukupi, dengan harga yang stabil, <strong>dan</strong> terjangkau olehdaya beli masyarakat.Dalam pengalokasian belanja subsidi tahun <strong>2013</strong>, kebijakan belanja subsidi akan diarahkanuntuk: (1) pengendalian subsidi untuk meningkatkan belanja modal secara signifikan dalamjangka menengah <strong>dan</strong> meningkatkan daya saing; (2) penurunan pemakaian BBM padapembangkit listrik dengan meningkatkan jumlah <strong>dan</strong> efisiensi penggunaan batubara, gas,panas bumi, air, <strong>dan</strong> biodiesel termasuk energi tata surya; (3) peningkatan ketahanan pangan;<strong>dan</strong> (4) peningkatan daya saing usaha <strong>dan</strong> akses permodalan UMKM melalui bantuan subsidibunga kredit program, antara lain seperti KKPE, KPEN-RP, <strong>dan</strong> KUPS .Berdasarkan berbagai kebijakan tersebut, maka alokasi anggaran subsidi dalam <strong>RAPBN</strong><strong>2013</strong> direncanakan mencapai Rp316,1 triliun (3,4 persen terhadap PDB). Jumlah tersebutmeningkat Rp71,0 triliun bila dibandingkan dengan pagu belanja subsidi yang ditetapkandalam APBNP sebesar Rp245,1 triliun. Sebagian besar dari alokasi anggaran belanja subsididalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2013</strong> tersebutdirencanakan akan disalurkan untuk subsidienergi sebesar Rp274,7 triliun, yaitu subsidiBBM, LPG tabung 3 kg, <strong>dan</strong> LGV sebesarRp193,8 triliun, <strong>dan</strong> subsidi listrik sebesarRp80,9 triliun. Sementara itu, untuk subsidinon-energi Rp41,4 triliun, yang meliputi: (1)subsidi pangan sebesar Rp17,2 triliun;(2) subsidi pupuk sebesar Rp15,9 triliun;(3) subsidi benih sebesar Rp137,9 miliar;(4) subsidi PSO sebesar Rp2,0 triliun;(5) subsidi bunga kredit program sebesarRp1,2 triliun; <strong>dan</strong> (6) subsidi pajak sebesarRp4,8 triliun (lihat Grafik 4.43).GRAFIK 4.43KOMPOSISI BELANJA SUBSIDI, <strong>2013</strong>SubsidiEnergi;Rp274,7 TSubsidi BBM;Rp193,8 TSubsidiListrik;Rp80,9 TSubsidiNonenergi;Rp41,4 TSumber : Kementerian <strong>Keuangan</strong>Subsidi Pangan;Rp17,2 TSubsidi Pupuk;Rp15,9 TSubsidi benihRp0,1 TPSO; Rp2,0 TSubsidi KP;Rp1,2 TSubsidi Pajak;Rp4,8 T<strong>Nota</strong> <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>4-109

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!