13.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 2Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>inflasi sebesar 7,19 persen (yoy), seiring dengan kenaikan harga bahan pangan pokok dipasar domestik. Kelompok san<strong>dan</strong>g mengalami peningkatan sebesar 6,06 persen (yoy) yangutamanya disumbang oleh fluktuasi harga emas di pasar internasional. Sementara itu,kelompok makanan jadi mengalami peningkatan sebesar 5,39 persen (yoy). Selanjutnya,kelompok pengeluaran lainnya dalam periode yang sama bergerak relatif stabil.Laju inflasi dalam semester II tahun 2012 diperkirakan akan sedikit mengalami tekanan.Sumber tekanan terhadap laju inflasi yang harus diwaspadai terutama bersumber dari faktorfaktormusiman, seperti biaya sekolah terkait dengan dimulainya tahun ajaran baru, sertameningkatnya harga kebutuhan pokok masyarakat sehubungan dengan a<strong>dan</strong>ya hari besarkeagamaan (Puasa, Idul Fitri, Natal, <strong>dan</strong> Tahun Baru). Dari sisi eksternal, tekanan inflasimasih dibayangi oleh kekhawatiran terjadinya gejolak harga komoditas bahan pangan <strong>dan</strong>energi, serta prospek pemulihan ekonomi internasional sebagai dampak lanjutan krisiskeuangan di Eropa. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah berupaya untuk mengamankanstok <strong>dan</strong> pasokan bahan kebutuhan pokok masyarakat, serta menjaga kelancaran arusdistribusi bahan pangan guna menahan peningkatan laju inflasi di semester II tahun 2012.Dengan memerhatikan faktor-faktor di atas <strong>dan</strong> realisasi laju inflasi sampai dengan Juni2012, asumsi laju inflasi untuk tahun 2012 diperkirakan mencapai 4,8 persen.Suku Bunga SPN 3 BulanPerkembangan suku bunga SPN 3 bulan berfluktuasi sepanjang semester I 2012. Padapelelangan pertama di tahun 2012, tingkat suku bunga SPN 3 bulan mencapai 3,87 persenatau lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata pada tahun 2011 yang mencapai 4,81persen. Penurunan tingkat suku bunga masih berlanjut sampai awal Februari denganmencapai titik terendah, yaitu sebesar 1,69 persen. Penurunan yang cukup signifikan tersebutterutama disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan investor, yang tercermin dalampeningkatan peringkat utang Indonesia ke level investment grade oleh lembaga Fitch dipertengahan Desember 2011 <strong>dan</strong> lembaga Moody’s pada pertengahan Januari 2012.Pada bulan selanjutnya, tingkat suku bunga mulai mengalami tekanan hingga mencapaisebesar 3,08 persen pada pelelangan 20 Maret 2012. Peningkatan yang terjadi itu terutamadidorong oleh a<strong>dan</strong>ya ekspektasi inflasi akibat rencana kenaikan harga bahan bakar minyak(BBM) bersubsidi yang akan dilaksanakan pada April 2012. Para investor berada dalamkondisi wait and see sehingga penawaran yang masuk pun mengalami penurunan. Tekananyang muncul pun berlanjut pada bulan April, dengan a<strong>dan</strong>ya sentimen negatif yang munculakibat pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.Hingga bulan Juni 2012, Pemerintah telah melakukan pelelangan SPN 3 bulan sebanyak 9kali dengan rata-rata tingkat suku bunga SPN 3 bulan mencapai 2,87 persen. Tingkat sukuSPN 3 bulan dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal meliputialiran modal masuk (capital inflows), suku bunga global, serta harga komoditas internasional.Tekanan yang muncul pada tingkat suku bunga terutama didorong oleh a<strong>dan</strong>ya sentimenyang muncul akibat krisis Eropa yang tidak kunjung selesai. Ketidakpastian kondisi2-26 <strong>Nota</strong> <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!