13.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 2Perkembangan Ekonomi <strong>dan</strong> Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>Pada tahun 2011, tekanan yang bersumber dari faktor eksternal cenderung menurun, yangdisertai dengan produksi dalam negeri yang mengalami peningkatan, arus distribusi yangmengalami perbaikan, serta nilai tukar rupiah yang stabil. Laju inflasi tahun 2011 beradapada level 3,79 persen (yoy) yang didorong oleh penurunan laju inflasi pada komoditasbahan pangan. Hal itu mendorong terjadinya deflasi terbesar dalam kurun waktu 10 tahunterakhir, yang terjadi pada Maret 2011, yaitu sebesar 0,32 persen (mtm).Suku Bunga SBI 3 Bulan <strong>dan</strong> SPN 3 BulanPada tahun 2007, Bank Indonesia menerapkan kebijakan moneter yang longgar denganmenurunkan BI rate secara bertahap seiring dengan menurunnya suku bunga SBI 3 bulan.Rata-rata suku bunga SBI pada tahun 2007 mencapai 8,04 persen. A<strong>dan</strong>ya peningkatanlaju inflasi pada pertengahan 2008 mendorong BI untuk menaikkan BI rate yangmenyebabkan suku bunga SBI 3 bulan meningkat mencapai rata-rata 9,47 persen.Selanjutnya, dengan rendahnya tingkat inflasi di tahun 2009, BI rate kembali mengalamipenurunan dari 8,75 persen di awal tahun hingga mencapai 6,5 persen pada akhir tahun.Seiring dengan a<strong>dan</strong>ya penurunan BI rate tersebut, rata-rata suku bunga SBI 3 bulanmengalami penurunan hingga mencapai 7,49 persen. Penurunan itu terus berlanjut di tahun2010 hingga mencapai 6,57 persen, meskipun Bank Indonesia tetap mempertahankan BIrate sepanjang tahun pada posisi 6,5 persen. Pelelangan SBI 3 bulan di tahun 2010 hanyadilakukan sampai bulan Oktober, sebagai langkah dari Bank Indonesia untuk mengantisipasia<strong>dan</strong>ya pembalikan arus <strong>dan</strong>a (sudden capital reversal) yang dikhawatirkan akanmenimbulkan fluktuasi nilai tukar yang berlebihan. Penghentian lelang SBI 3 bulandiharapkan mampu mengalihkan modal asing masuk ke instrumen investasi <strong>dan</strong> dengantenor yang lebih panjang.Dengan dihentikannya pelelangan SBI 3 bulan oleh Bank Indonesia, sesuai dengan ketentuan<strong>dan</strong> persyaratan (terms and condition), Pemerintah berkewajiban untuk menerbitkan suratutang lain yang memiliki sistem pelelangan setara dengan SBI 3 bulan sebagai dasarperhitungan tingkat bunga surat utang negara dengan tingkat bunga mengambang atauvariable rate. Pada bulan Maret 2011, Pemerintah mulai menerbitkan Surat PerbendaharaanNegara (SPN) dengan tenor 3 bulan sebagai dasar perhitungan tingkat bunga surat utangnegara dengan tingkat bunga mengambang atau variable rate.Pada pelelangan pertama di bulan Maret 2011, suku bunga SPN 3 bulan mencapai 5,19persen, yang kemudian cenderung meningkat hingga mencapai 5,44 persen di bulan Juni.Peningkatan tersebut terutama didorong oleh a<strong>dan</strong>ya peningkatan faktor ketidakpastianpasar global seiring dengan eskalasi isu krisis utang Yunani. Pada bulan selanjutnya, sukubunga SPN 3 Bulan kembali mengalami penurunan hingga mencapai titik terendah di tahun2011, yaitu 3,75 persen di bulan Agustus. Penurunan tersebut terutama didorong olehmembaiknya optimisme pasar terhadap penyelesaian krisis utang Yunani melaluipenghematan anggaran serta paket bantuan penyelamatan Uni Eropa dari IMF(lihat Grafik 2.7).2-10 <strong>Nota</strong> <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!