13.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Defisit, Pembiayaan <strong>Anggaran</strong>, <strong>dan</strong> Risiko FiskalBab 6dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong> direncanakan sebesar Rp158,3 triliun, dengan rincian sebagaimanadisajikan dalam Tabel 6.20.Mengingat besarnya kebutuhan pembiayaan melalui utang di tahun <strong>2013</strong>, Pemerintahberupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan menerapkan prinsip kehatihatian<strong>dan</strong> mempertimbangkan berbagai faktor diantaranya biaya <strong>dan</strong> risiko utang,perkembangan kondisi pasar keuangan, kapasitas daya serap pasar SBN, country ceiling/single country limit masing-masing lender, <strong>dan</strong> kebutuhan kas negara. Adapun kebijakanpembiayaan melalui utang di tahun <strong>2013</strong> adalah: (1) menggunakan pinjaman luar negerisecara cermat terutama untuk pembiayaan proyek <strong>dan</strong> prosesnya tanpa agenda politik <strong>dan</strong>dengan persyaratan yang dapat diterima; (2) mempertahankan kebijakan net negative flowpinjaman luar negeri; (3) mengupayakan tercapainya rasio utang terhadap PDB berkisar21–23 persen pada akhir tahun <strong>2013</strong>; (4) mengembangkan instrumen SBSN atau SukukNegara untuk pembiayaan infrastruktur; (5) mengupayakan fleksibilitas pembiayaan utangmelalui penggunaan instrumen utang dengan biaya yang relatif rendah <strong>dan</strong> risiko yangterkendali; (6) melakukan konversi surat utang Pemerintah di BI, yang tidak dapatdiperdagangkan menjadi SBN yang dapat diperdagangkan; <strong>dan</strong> (7) dalam hal K/L akanmenggunakan sumber pembiayaan yang bersifat tied loan hendaknya dikonsultasikan terlebihdahulu dengan Komisi terkait di DPR. Terkait penjelasan mengenai konversi surat utangPemerintah di BI, disajikan dalam Boks 6.2.Boks 6.2Konversi Surat Utang Pemerintah/SUP (non tradable) menjadi SBN yangDapat Diperdagangkan (tradable)Konversi SUP (non tradable) menjadi SBN tradable bertujuan untuk meningkatkan kinerjapengelolaan neraca Republik Indonesia dalam kerangka assets-liabilities management(ALM) framework. Peningkatan kinerja dimaksud yakni dengan mengurangi assets-liabilitiesmismatch pada neraca BI <strong>dan</strong> saat bersamaan BI dapat mengoptimalisasipenggunaan SBN sebagai instrumen operasi moneter BI dengan semakin meningkatnyakepemilikan SBN tradable. Assets-liabilities mismatch terjadi karena tingkat bunga yangditerima BI atas SUP (asset) memiliki bunga yang rendah, pada lain sisi kewajiban moneter(liability) mengacu pada tingkat bunga pasar yang jauh lebih tinggi.Penggunaan SBN dalam operasi moneter telah dituangkan dalam kerangkapenyempurnaan efektivitas pelaksanaan operasi moneter yang mulai dilakukan sejak Maret2010. Penyempurnaan tersebut antara lain dilakukan dengan memperpanjang profil jatuhwaktu SBI <strong>dan</strong> mengurangi pelaksanaan lelang SBI dari mingguan menjadi bulanan,serta mengutamakan penerbitan SBI dengan tenor yang lebih panjang. Saat ini BI telahaktif menggunakan SBN dalam operasi moneter melalui (1) SBN outright jual/beli; <strong>dan</strong>(2) repo/reverse repo SBN. Namun demikian, jumlah kepemilikan SBN oleh BI masihrelatif terbatas dibandingkan dengan nilai operasi moneter yang dilakukannya. Untuk dapatmewujudkan optimalisasi <strong>dan</strong> efektifitas penggunaan SBN sebagai instrumen operasimoneter oleh BI, diperlukan jumlah kepemilikan SBN tradable yang cukup signifikan.Penggunaan SBN dalam operasi moneter akan meningkatkan kedalaman pasar SBNdomestik, mengingat transaksi tidak hanya terjadi pada underlying, namun jugaturunannya seperti repo/reverse repo.<strong>Nota</strong> <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>6-45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!