13.07.2015 Views

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Nota Keuangan dan RAPBN 2013 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pendapatan Negara Bab 3kepabeanan (pre entry classification, customs advice, valuation ruling, <strong>dan</strong> pre-notification);(c) pemberian fasilitas terhadap industri substitusi impor <strong>dan</strong> industri orientasi ekspor;(d) pembentukan kantor pelayanan utama <strong>dan</strong> Kantor Pengawasan <strong>dan</strong> Pelayanan Bea<strong>dan</strong> Cukai (KPPBC) Madya; (e) peningkatan pengawasan terhadap lalu lintas barang impor<strong>dan</strong> ekspor; (f) pemberian dukungan kerjasama perdagangan internasional, baik bilateral<strong>dan</strong> regional, maupun multilateral; (g) penerapan national single windows (NSW) <strong>dan</strong> portalIndonesia national single windows (INSW); (h) peningkatan pelayanan kepabeanan melaluijalur mitra utama (MITA) <strong>dan</strong> jalur prioritas; (i) penegakan hukum di bi<strong>dan</strong>g kepabeananmelalui risk management, risk assesment, profiling, <strong>dan</strong> targeting; <strong>dan</strong> (j) peningkatan tingkatkepatuhan pengguna jasa kepabeanan dalam memenuhi kewajibannya.Kebijakan penerimaan perpajakan dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukungpencapaian target. Dalam tahun 2012, kebijakan pajak nonmigas meliputi antara lain:(a) pembenahan sistem <strong>dan</strong> regulasi PPN, antara lain melalui penyampaian SPT secaraelektronik (e-SPT) <strong>dan</strong> inventarisasi ulang terhadap WP ba<strong>dan</strong> yang melaksanakanpemungutan PPN; (b) penyempurnaan beberapa kebijakan terkait dengan PPh yang kedepannya akan disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan usaha; (c) pemanfaatan datayang maksimal untuk optimalisasi penggalian potensi pajak melalui pengoperasian kantorpengolahan data eksternal (KPDE); (d) perbaikan administrasi piutang pajak dalam rangkaperbaikan pengelolaan utang pajak; (e) peningkatan kepatuhan WP terutama WP bendaharaAPBD; (f) perluasan tax base melalui penyempurnaan strategi pelaksanaan sensus pajaknasional (SPN) yang telah dimulai pada September 2011; (g) peningkatan efektivitas fungsipemeriksaan <strong>dan</strong> penyidikan dalam upaya peningkatan kepatuhan WP; (h) realokasi WP diKPP tertentu; (i) penunjukkan lembaga survei independen sebagai tenaga ahli DJP; <strong>dan</strong>(j) operasionalisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) pertambangan <strong>dan</strong> migas (per April 2012).Di bi<strong>dan</strong>g kepabeanan <strong>dan</strong> cukai, kebijakan yang dilaksanakan pada tahun 2012 antaralain: (a) peningkatan akurasi pemeriksaan fisik, klasifikasi, <strong>dan</strong> nilai pabean; (b) optimalisasipemanfataan sarana operasi/patroli darat <strong>dan</strong> laut, khususnya di daerah perbatasan;(c) peningkatan fungsi pengawasan melalui pengembangan risk management;(d) implementasi kenaikan tarif cukai; (e) mengusulkan barang kena cukai baru;(f) peningkatan patroli atau pengawasan terhadap barang kena cukai; (g) transformasiorganisasi dengan pembentukan 76 kantor modern baru di tahun 2012; (h) penguatanpelayanan kepabeanan 24 jam sehari 7 hari seminggu di beberapa pelabuhan;(i) pengembangan otomasi pelayanan kepabeanan <strong>dan</strong> cukai di KPPBC; <strong>dan</strong> (j) ekstensifikasibea keluar berupa pengenaan bea keluar atas ekspor barang tambang mineral dalam bentukmentah (bijih).Selain menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan perpajakan,Pemerintah juga memberikan fasilitas perpajakan untuk mengembangkan sektor-sektortertentu. Pada tahun 2012, Pemerintah memberikan fasilitas perpajakan dalam bentuk pajakditanggung Pemerintah (DTP), dengan alokasi sebesar Rp4,2 triliun, terdiri atas PPh DTPatas penambangan panas bumi sebesar Rp0,8 triliun, PPh DTP atas surat berharga negara(SBN) sebesar Rp2,8 triliun, <strong>dan</strong> bea masuk DTP untuk sektor-sektor tertentu sebesar Rp0,6triliun. Selain fasilitas dalam bentuk pajak <strong>dan</strong> BM DTP, Pemerintah juga memberikan fasilitastidak dipungut PPN <strong>dan</strong> PPnBM terhadap barang kena pajak yang mendapatkan pembebasanbea masuk, salah satunya adalah atas impor barang yang dipergunakan untuk kegiatanusaha eksplorasi hulu minyak <strong>dan</strong> gas bumi, serta panas bumi. Kebijakan tersebut merupakan<strong>Nota</strong> <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong> 3-5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!