Defisit, Pembiayaan <strong>Anggaran</strong>, <strong>dan</strong> Risiko FiskalBab 62001601208042,5400-40GRAFIK 6.2PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN ANGGARAN, 2007 - 2012(triliun rupiah)85,999,584,1112,691,1119,9159,642,533,928,728,311,9 16,6- - - 0,44,60,6 1,0(4,2)(4,4)(26,6)(18,4) (15,5)(17,2)2007 2008 2009 2010 2011 2012**APBNPSumber: Kementerian <strong>Keuangan</strong>SBN (ne to)Pinjaman Dalam Negeri (neto)Pembiayaan <strong>Anggaran</strong>91,6130,9Pinjaman Luar Nege ri (neto)Nonutang190,1Apabila pada tahun 2007 jumlahnya sebesar Rp4,7triliun, pada tahun 2012 jumlahnya meningkatmenjadi Rp23,0 triliun. Sementara itu, komponenpengeluaran pembiayaan utang terdapat padapembayaran cicilan pokok utang luar negeri dalamjumlah cukup besar, yaitu sebesar Rp57,9 triliunpada tahun 2007 <strong>dan</strong> Rp49,7 triliun pada APBNP2012.Dalam periode 2007 sampai dengan 2011, realisasipembiayaan anggaran sedikit lebih rendah dari target.Secara persentase, rasio realisasi terhadap targetpembiayaan dari tahun 2007 sampai 2011 masing-masing sebesar 72,8 persen, 89,0persen, 86,7 persen, 68,5 persen, <strong>dan</strong> 86,8 persen. Dari sisi instrumen, pembiayaan nonutangsecara umum relatif lebih mendekati target dibandingkan pembiayaan utang. Hal ini sejalandengan kebijakan untuk mengoptimalisasikan <strong>dan</strong> mengefisienkan penggunaan anggarandengan terlebih dahulu memenuhi kebutuhan pembiayaan melalui nonutang. Sementararealisasi pembiayaan utang diupayakan menyesuaikan kebutuhan pembiayaan anggaran,antara lain melalui pengurangan penerbitan SBN. Pengurangan penerbitan SBN tersebutdilakukan antara lain pada tahun 2008 sebesar Rp31,9 triliun, tahun 2010 sebesar Rp16,1triliun, <strong>dan</strong> tahun 2011 sebesar Rp6,8 triliun.Pada tahun 2012 dilakukan percepatan pembahasan APBNP guna mengakomodasiperubahan asumsi dasar ekonomi makro seiring dengan naiknya harga minyak mentahdunia. Dalam APBNP tersebut kebutuhan pembiayaan ditetapkan sebesar Rp190,1 triliun.Kebutuhan pembiayaan tersebut direncanakan akan ditutup dari sumber-sumber pembiayaannonutang <strong>dan</strong> utang masing-masing sebesar Rp33,9 triliun <strong>dan</strong> Rp156,2 triliun.Dalam hal realisasi pembiayaan melebihi kebutuhan pembiayaan, maka akan terjadi sisalebih pembiayaan anggaran (SiLPA), sebaliknya apabila realisasi pembiayaan lebih kecil darikebutuhan pembiayaan maka akan terjadi sisa kurang pembiayaan (SiKPA). Gambaranmengenai perkembangan defisit <strong>dan</strong> pembiayaan anggaran disajikan dalam Tabel 6.1.6.2.2.1 Pembiayaan NonutangAPBNP LKPP APBNP LKPP APBNP LKPP APBNP LKPP APBNP LKPP APBN APBNPA. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 694,1 707,8 895,0 981,6 871,0 848,8 992,4 995,3 1.169,9 1.210,6 1.311,4 1.358,2B. BELANJA NEGARA 752,4 757,6 989,5 985,7 1.000,8 937,4 1.126,1 1.042,1 1.320,8 1.295,0 1.435,4 1.548,3C. SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN (A - B) (58,3) (49,8) (94,5) (4,1) (129,8) (88,6) (133,7) (46,8) (150,8) (84,4) (124,0) (190,1)% Surplus/Defisit terhadap PDB (1,5) (1,3) (2,1) 0,1 (2,4) (1,6) (2,1) (0,7) (2,1) (1,1) (1,5) (2,2)D. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II) 58,3 42,5 94,5 84,1 129,8 112,6 133,7 91,6 150,8 130,9 124,0 190,1I. Nonutang 12,3 11,9 (10,2) 16,6 43,3 28,7 25,4 4,6 25,5 28,3 (9,5) 33,9II. Utang 46,0 30,6 104,7 67,5 86,5 83,9 108,3 86,9 125,3 102,7 133,6 156,2KELEBIHAN/KEKURANGAN PEMBIAYAAN - (7,4)Sumber: Kementerian <strong>Keuangan</strong>-TABEL 6.1PERKEMBANGAN REALISASI DEFISIT DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN, 2007 - 2012(triliun rupiah)2007 2008 2009 2010 2011 201280,0Kebutuhan pembiayaan yang bersumber dari nonutang dalam APBN selalu dipenuhi dariberbagai sumber dengan jenis <strong>dan</strong> proporsi yang berbeda setiap tahunnya. Perbedaan sumber<strong>dan</strong> besaran pembiayaan nonutang tersebut, selain ditentukan oleh ketersediaan sumber-24,0-44,7-46,5- -<strong>Nota</strong> <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>6-3
Bab 6Defisit, Pembiayaan <strong>Anggaran</strong>, <strong>dan</strong> Risiko Fiskalpembiayaan, juga didasarkan atas kemampuan penyediaan <strong>dan</strong>a, manfaat, serta keuntunganyang diperoleh. Pembiayaan nonutang terdiri dari perbankan dalam negeri <strong>dan</strong> nonperbankandalam negeri.Perkembangan pembiayaan nonutang disajikan dalam Tabel 6.2.TABEL 6.2PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN NONUTANG, 2007-2012(triliun rupiah)UraianRealisasi2007 2008 2009 2010 2011APBNP2012A. Perbankan Dalam Negeri 11,1 16,2 41,1 22,2 48,9 60,61. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman 4,0 0,3 3,7 4,8 8,6 4,42. Saldo <strong>Anggaran</strong> Lebih 0,3 0,0 51,9 17,3 40,3 56,23. Rekening Pembangunan Hutan 0,0 0,0 0,6 0,0 0,0 0,04. Rekening Pemerintah Lainnya 0,5 15,9 (15,1) 0,0 0,0 0,05. Eks. Moratorium NAD <strong>dan</strong> Nias, Sumut 6,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0B. Nonperbankan Dalam Negeri 0,7 0,4 (12,4) (17,6) (20,7) (26,6)1. Privatisasi (neto) 3,0 0,1 0,0 2,1 0,4 0,02. Hasil Pengelolaan Aset 2,4 2,8 0,7 1,1 1,2 0,33. Dana Investasi Pemerintah <strong>dan</strong> PMN (4,7) (2,5) (13,1) (12,3) (19,6) (19,3)a. Investasi Pemerintah (2,0) 0,0 (0,5) (3,6) (1,6) (3,3)i. Pusat Investasi Pemerintah (reguler) 0,0 0,0 0,0 0,0 (1,0) (1,3)ii. Pembiayaan Kredit Investasi Pemerintah 0,0 0,0 0,0 0,0 (0,6) 0,0iii. Pembelian PT Inalum 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 (2,0)b. Penyertaan Modal Negara (2,7) (2,5) (11,7) (6,0) (9,3) (8,9)c. Dana Bergulir 0,0 0,0 (0,9) (2,7) (8,8) (7,0)4. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 0,0 0,0 0,0 (1,0) (2,6) (7,0)5. Kewajiban Penjaminan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 (0,6)6. Pinjaman kepada PT PLN 0,0 0,0 0,0 (7,5) 0,0 0,0Sumber: Kementerian <strong>Keuangan</strong>Jumlah11,9 16,6 28,7 4,6 28,3 33,96.2.2.1.1 Perbankan Dalam NegeriPembiayaan nonutang yang bersumber dari perbankan dalam negeri berasal dari penerimaancicilan pengembalian penerusan pinjaman, Rekening Pembangunan Hutan (RPH), Saldo<strong>Anggaran</strong> Lebih (SAL), <strong>dan</strong> rekening Pemerintah lainnya. Penggunaan pembiayaan nonutangperbankan dalam negeri dalam setiap tahun anggaran selain dipengaruhi oleh jumlahakumulasi uang tunai/saldo yang ada di rekening Pemerintah, juga dipengaruhi olehkebijakan mengenai pilihan sumber pembiayaan dengan memperhitungkan ketersediaansumber pembiayaan <strong>dan</strong> biaya untuk memperolehnya.Penggunaan pembiayaan nonutang yang berasaldari perbankan dalam negeri untuk membiayaiAPBN selama periode 2007–2012 cenderungberfluktuasi setiap tahunnya, terutamadipengaruhi oleh besar kecilnya penggunaan SAL.Realisasi pembiayaan perbankan dalam negeridalam tahun 2007 mencapai Rp11,1 triliun, yangmerupakan 94,0 persen terhadap pembiayaannonutang. Dalam tahun 2011, realisasipenggunaan pembiayaan nonutang perbankandalam negeri mencapai Rp48,9 triliun, yangsebagian besar berasal dari penggunaan SALsebesar Rp40,3 triliun.6-4 <strong>Nota</strong> <strong>Keuangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>RAPBN</strong> <strong>2013</strong>70,060,050,040,030,020,010,00,0GRAFIK 6.3PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN PERBANKAN DALAMNEGERI, 2007 - 2012(triliun Rupiah)11,116,241,12007 2008 2009 2010 2011 2012**APBNP 2012Sumber: Kementerian <strong>Keuangan</strong>22,248,960,6
- Page 2 and 3:
NOTA KEUANGNGANDANRANCNCANGNGAN N A
- Page 4 and 5:
Daftar IsiHalaman2.3.3.2 Nilai Tuka
- Page 6 and 7:
Daftar IsiHalaman5.4 Anggaran Trans
- Page 8 and 9:
Daftar IsiHalaman6.4.3.1 Dukungan d
- Page 10 and 11:
Daftar TabelTabel 1.1 Asumsi Dasar
- Page 12 and 13:
Daftar TabelHalamanTabel 5.6 APBD P
- Page 14 and 15:
Daftar GrafikDAFTAR GRAFIKGrafik 2.
- Page 16 and 17:
Daftar GrafikHalamanGrafik 3.29 Per
- Page 18 and 19:
Daftar GrafikHalamanGrafik 4.40 Kom
- Page 20 and 21:
Daftar GrafikHalamanGrafik 6.26Graf
- Page 22 and 23:
Daftar BaganDAFTAR BAGANHalamanBaga
- Page 24 and 25:
PendahuluanBab 1BAB 1PENDAHULUAN1.1
- Page 26 and 27:
PendahuluanBab 1pedoman dalam penyu
- Page 28 and 29:
PendahuluanBab 14. Tingkat suku bun
- Page 30 and 31:
PendahuluanBab 1pertumbuhan dengan
- Page 32 and 33:
PendahuluanBab 1TABEL 1.2PERKEMBANG
- Page 34 and 35:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 36 and 37:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 38 and 39:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 40 and 41:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 42 and 43:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 44 and 45:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 46 and 47:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 48 and 49:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 50 and 51:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 52 and 53:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 54 and 55:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 56 and 57:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 58 and 59:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 60 and 61:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 62 and 63:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 64 and 65:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 66 and 67:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 68 and 69:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 70 and 71:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 72 and 73:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 74 and 75:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 76 and 77:
Perkembangan Ekonomi dan Pokok-Poko
- Page 78 and 79:
Pendapatan Negara Bab 33.1 UmumBAB
- Page 80 and 81:
Pendapatan Negara Bab 33.2.1.1 Pene
- Page 82 and 83:
Pendapatan Negara Bab 3kepabeanan (
- Page 84 and 85:
Pendapatan Negara Bab 3Penerimaan P
- Page 86 and 87:
Pendapatan Negara Bab 3pada tahun 2
- Page 88 and 89:
Pendapatan Negara Bab 3JENIS GOLSKM
- Page 90 and 91:
Pendapatan Negara Bab 3(AANZ), Peme
- Page 92 and 93:
Pendapatan Negara Bab 3Boks 3.2Peng
- Page 94 and 95:
Pendapatan Negara Bab 32007—2011,
- Page 96 and 97:
Pendapatan Negara Bab 3Sementara it
- Page 98 and 99:
Pendapatan Negara Bab 31 Kementeria
- Page 100 and 101:
Pendapatan Negara Bab 3jumlah tempa
- Page 102 and 103:
Pendapatan Negara Bab 3perpajakan a
- Page 104 and 105:
Pendapatan Negara Bab 3perekonomian
- Page 106 and 107:
Pendapatan Negara Bab 3atas: (a) PP
- Page 108 and 109:
Pendapatan Negara Bab 3diperkirakan
- Page 110 and 111:
Pendapatan Negara Bab 3Sementara it
- Page 112 and 113:
Pendapatan Negara Bab 3triliun Rp33
- Page 114 and 115:
Pendapatan Negara Bab 3PNBP Kemente
- Page 116 and 117:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 118 and 119:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 120 and 121:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 122 and 123:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 124 and 125:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 126 and 127:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 128 and 129:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 130 and 131:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 132 and 133:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 134 and 135:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 136 and 137:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 138 and 139:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 140 and 141:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 142 and 143:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 144 and 145:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 146 and 147:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 148 and 149:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 150 and 151:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 152 and 153:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 154 and 155:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 156 and 157:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 158 and 159:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 160 and 161:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 162 and 163:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 164 and 165:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 166 and 167:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 168 and 169:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 170 and 171:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 172 and 173:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 174 and 175:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 176 and 177:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 178 and 179:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 180 and 181:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 182 and 183:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 184 and 185:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 186 and 187:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 188 and 189:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 190 and 191:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 192 and 193:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 194 and 195:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 196 and 197:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 198 and 199:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 200 and 201:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 202 and 203:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 204 and 205:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 206 and 207:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 208 and 209:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 210 and 211:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 212 and 213:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 214 and 215:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 216 and 217:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 218 and 219:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 220 and 221:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 222 and 223:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 224 and 225:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 226 and 227:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 228 and 229:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 230 and 231:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 232 and 233:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 234 and 235:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 236 and 237:
Anggaran Belanja Pemerintah PusatBa
- Page 238 and 239:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-123N
- Page 240 and 241:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-125N
- Page 242 and 243:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-127N
- Page 244 and 245:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-129N
- Page 246 and 247:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-131N
- Page 248 and 249:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-133N
- Page 250 and 251:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-135N
- Page 252 and 253:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-137N
- Page 254 and 255:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-139N
- Page 256 and 257:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-141N
- Page 258 and 259:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-143N
- Page 260 and 261:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-145N
- Page 262 and 263:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-147N
- Page 264 and 265:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-149N
- Page 266 and 267:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-151N
- Page 268 and 269:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-153N
- Page 270 and 271:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-155N
- Page 272 and 273:
Nota Keuangan dan RAPBN 2013 4-157N
- Page 274 and 275: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 276 and 277: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 278 and 279: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 280 and 281: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 282 and 283: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 284 and 285: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 286 and 287: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 288 and 289: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 290 and 291: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 292 and 293: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 294 and 295: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 296 and 297: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 298 and 299: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 300 and 301: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 302 and 303: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 304 and 305: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 306 and 307: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 308 and 309: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 310 and 311: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 312 and 313: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 314 and 315: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 316 and 317: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 318 and 319: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 320 and 321: Kebijakan Desentralisasi FiskalBab
- Page 322 and 323: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 326 and 327: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 328 and 329: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 330 and 331: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 332 and 333: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 334 and 335: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 336 and 337: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 338 and 339: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 340 and 341: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 342 and 343: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 344 and 345: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 346 and 347: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 348 and 349: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 350 and 351: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 352 and 353: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 354 and 355: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 356 and 357: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 358 and 359: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 360 and 361: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 362 and 363: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 364 and 365: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 366 and 367: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 368 and 369: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 370 and 371: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 372 and 373: Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 374 and 375:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 376 and 377:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 378 and 379:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 380 and 381:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 382 and 383:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 384 and 385:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 386 and 387:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 388 and 389:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 390 and 391:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 392 and 393:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 394 and 395:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 396 and 397:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 398 and 399:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 400 and 401:
Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan R
- Page 402 and 403:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka MenengahK
- Page 404 and 405:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka Menengaht
- Page 406 and 407:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka MenengahB
- Page 408 and 409:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka Menengahm
- Page 410 and 411:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka MenengahP
- Page 412 and 413:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka MenengahR
- Page 414 and 415:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka Menengaht
- Page 416 and 417:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka Menengahm
- Page 418 and 419:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka Menengahp
- Page 420 and 421:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka Menengah(
- Page 422 and 423:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka MenengahF
- Page 424 and 425:
Bab 7Proyeksi APBN Jangka Menengah(
- Page 426 and 427:
RANCANGANUNDANG-UNDANG APBNTAHUN AN
- Page 428 and 429:
- 2 -serta melaksanakan ketentuan P
- Page 430 and 431:
- 4 -ketertiban dan keamanan, fungs
- Page 432 and 433:
- 6 -27. Surat Berharga Syariah Neg
- Page 434 and 435:
- 8 -41. Tahun Anggaran 2013 adalah
- Page 436 and 437:
- 10 -a. pendapatan bea masuk sebes
- Page 438 and 439:
- 12 -Pasal 7(1) Anggaran Belanja P
- Page 440 and 441:
- 14 -(Kelurahan Mindi, Kelurahan G
- Page 442 and 443:
- 16 -unit organisasi di tingkat pu
- Page 444 and 445:
- 18 -DBH berdasarkan realisasi pen
- Page 446 and 447:
- 20 -Belanja Negara sebesar Rp1.65
- Page 448 and 449:
- 22 -Pasal 21(1) Dalam hal realisa
- Page 450 and 451:
- 24 -dimaksud pada ayat (1) tidak
- Page 452 and 453:
- 26 -Pasal 29(1) Kegiatan dalam ra
- Page 454 and 455:
- 28 -Pasal 33(1) Dalam keadaan dar
- Page 456 and 457:
- 30 -Akuntansi Pemerintahan (SAP)
- Page 458 and 459:
PENJELASANATASRANCANGAN UNDANG-UNDA
- Page 460 and 461:
- 3 -nasional dan tiga prioritas na
- Page 462 and 463:
Pasal 5- 5 -412 Pendapatan pajak pe
- Page 464 and 465:
- 7 -423212 Pendapatan tempat hibur
- Page 466 and 467:
- 9 -423755 Pendapatan denda pelang
- Page 468 and 469:
Pasal 8Ayat (1)Ayat (2)Ayat (3)Ayat
- Page 470 and 471:
Pasal 9Ayat (10)- 13 -Pembayaran su
- Page 472 and 473:
Ayat (5)Ayat (6)Pasal 12Pasal 13Pas
- Page 474 and 475:
Ayat (8)Ayat (9)Ayat (10)Ayat (11)C
- Page 476 and 477:
- 19 -Pasal 16Ayat (8)Cukup jelas.A
- Page 478 and 479:
- 21 -2.1 Hasil pengelolaan aset 47
- Page 480 and 481:
- 23 -i. PMN kepada organisasi/lemb
- Page 482 and 483:
- 25 -dua miliar sembilan ratus del
- Page 484 and 485:
Pasal 25Pasal 26Ayat (4)- 27 -secar
- Page 486 and 487:
- 29 -lainnya mengalami deviasi pal
- Page 488 and 489:
- 31 -Pasal 37Cukup jelas.TAMBAHAN
- Page 490 and 491:
Data Pokok APBN 2007 - 2013Lampiran
- Page 492 and 493:
Data Pokok APBN 2007 - 2013 Lampira
- Page 494 and 495:
Data Pokok APBN 2007 - 2013 Lampira
- Page 496 and 497:
Data Pokok APBN 2007 - 2013 Lampira
- Page 498 and 499:
Data Pokok APBN 2007 - 2013 Lampira
- Page 500 and 501:
Data Pokok APBN 2007 - 2013 Lampira
- Page 502 and 503:
Data Pokok APBN 2007 - 2013 Lampira
- Page 504:
Data Pokok APBN 2007 - 2013 Lampira