12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang bisa mencetak ulang buku yang hak ciptanya mereka pegang.<br />

Dengan demikian harga dari karya-karya klasik dibuat tetap mahal;<br />

karena persaingan untuk memproduksi edisi yang lebih baik atau<br />

lebih murah sudah tersingkirkan.<br />

Tampaknya situasi di tahun 1774 ini akan sedikit membingungkan<br />

bagi orang yang tahu sedikit tentang sejarah hukum hak cipta.<br />

Tahun yang lebih menonjol dalam sejarah hak cipta ialah tahun<br />

1710, tahun di mana Parlemen Inggris mengadopsi undang-undang<br />

“hak cipta” yang pertama. Dikenal sebagai Undang-Undang Anne<br />

(Statute of Anne), peraturan ini menetapkan bahwa semua karya yang<br />

diterbitkan akan mendapat masa hak cipta selama 14 tahun dan dapat<br />

diperbaharui satu kali jika pengarangnya masih hidup. Sedangkan<br />

semua karya yang telah diterbitkan sebelum 1710 bisa mendapatkan<br />

satu kali jangka waktu hak cipta selama 21 tahun. 3 Di bawah hukum<br />

ini, hak cipta untuk Romeo and Juliet seharusnya sudah di<strong>bebas</strong>kan<br />

pada tahun 1731.Lantas mengapa ada isu bahwa karya ini masih<br />

berada di bawah kontrol Tonson sampai dengan tahun 1774?<br />

Alasannya ialah karena pada masa itu Inggris belum menemukan<br />

kata sepakat bagi apa yang dimaksud dengan “hak cipta”— bahkan<br />

nyatanya belum pernah satupun ada yang menyepakatinya. Ketika<br />

Inggris meloloskan Undang-Undang Anne, belum ada perundangundangan<br />

lain yang mengatur hak cipta. Hukum terakhir yang<br />

mengatur masalah penerbitan ialah Undang-Undang Lisensi<br />

(Licensing Act) tahun 1662, yang telah habis masa berlakunya pada<br />

tahun 1695. Hukum tersebut memberikan kesempatan pada para<br />

penerbit untuk memonopoli penerbitan, untuk lebih memudahkan<br />

Kerajaan mengontrol apa-apa yang dapat diterbitkan. Namun, setelah<br />

undang-undang ini berakhir masa berlakunya, tidak ada lagi hukum<br />

positif lain yang menyatakan bahwa penerbit mempunyai hak ekslusif<br />

untuk mencetak buku.<br />

Memang benar bahwa pada saat itu belum ada hukum positif, tetapi<br />

ini bukan berarti tidak ada hukum. Tradisi hukum Anglo-Amerika<br />

selalu merujuk, baik pada perkataan anggota legislatif maupun<br />

hakim, untuk mengetahui aturan yang mengatur masyarakat dalam<br />

102 BUDAYA BEBAS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!