12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

akses universal atas pengetahuan dan <strong>budaya</strong>; sesuatu yang dulu tidak<br />

mungkin dilakukan.<br />

Dan di sinilah hukum hak cipta menjadi penghalangnya. Setiap<br />

upaya memproduksi arsip digital dari <strong>budaya</strong> kita merupakan<br />

pelanggaran hak cipta yang eksklusif. Mendigitalisasi buku adalah<br />

tindakan mengopi. Kita memerlukan izin dari pemilik hak cipta agar<br />

dapat melakukannya. Hal serupa juga berlaku pada musik, film, atau<br />

seluruh aspek lain dari <strong>budaya</strong> kita yang dilindungi oleh hak cipta.<br />

Upaya untuk membuat hal-hal ini tersedia untuk sejarah, atau peneliti,<br />

atau bagi mereka yang hanya ingin melakukan penelusuran, kini<br />

terhambat oleh seperangkat aturan yang dibuat untuk konteks yang<br />

sama sekali berbeda.<br />

Berikut ini adalah inti dari kerugian yang ditimbulkan oleh<br />

perpanjangan masa hak cipta: Sekarang teknologi memungkinkan<br />

kita untuk membangun kembali perpustakaan Alexandria, dan<br />

hukum menjadi hambatannya. Dan halangan ini hadir bukan demi<br />

tujuan yang bermanfaat bagi hak cipta, karena tujuan hak cipta adalah<br />

membuka kesempatan bagi pasar komersial dalam menyebarkan<br />

<strong>budaya</strong>. Tidak, persoalannya di sini adalah tentang <strong>budaya</strong> yang hadir<br />

setelah kehidupan komersialnya berakhir. Dalam konteks ini, hak<br />

cipta tidak melayani satu pun kepentingan dalam kaitannya dengan<br />

penyebaran pengetahuan. Dalam konteks ini, hak cipta bukalah mesin<br />

ke<strong>bebas</strong>an berekspresi. Hak cipta justru menjadi rem.<br />

Anda mungkin bertanya, “Tetapi jika teknologi digital menurunkan<br />

biaya yang dikeluarkan Brewster Kahle, maka ia juga akan menurunkan<br />

biaya yang dikeluarkan Random House. Lantas tidakkah Random<br />

House juga akan mampu menyebarkan <strong>budaya</strong> seluas-luasnya seperti<br />

juga yang dilakukan Brewster Kahle?”<br />

Mungkin. Suatu hari nanti. Akan tetapi belum ada bukti satu pun<br />

yang dapat menunjukkan bahwa penerbit akan menjadi selengkap<br />

perpustakaan. Jika Barnes & Noble menawarkan peminjaman buku<br />

dari gerai-gerainya dengan harga yang lebih rendah, apakah usaha ini<br />

akan melenyapkan kebutuhan atas perpustakaan? Ini terjadi jika anda<br />

hanya berpikir bahwa peran perpustakaan adalah melulu untuk melayani<br />

268 BUDAYA BEBAS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!