12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

13 Maret 2003, C4. Di luar jam tayang yang terkait dengan pemilihan umum,<br />

sangat sedikit tindakan yang dilakukan oleh FCC atau bahkan pengadilan untuk<br />

mengimbangi kampanye lawan. Untuk tinjauan secara umum, lihat Rhonda<br />

Brown, “Ad Hoc Access: The Regulation of Editorial Advertising on Television<br />

and Radio,” Yale Law and Policy Review 6 (1988): 449–79, dan untuk rangkuman<br />

terbaru dari sikap FCC dan pengadilan, lihat Radio-Television News Directors<br />

Association v. FCC, 184 F. 3d 872 (D.C. Cir. 1999). Otoritas kota memberlakukan<br />

otoritas yang sama terhadap Internet. Dalam sebuah contoh terkini dari San<br />

Fransisco, otoritas transit San Francisco menolak iklan yang mengkritik bis disel<br />

Muni yang mereka operasikan. Phillip Matier dan Andrew Ross, “Antidiesel<br />

Group Fuming After Muni Rejects Ad,” SFGate.com, 16 June 2003, tersedia di<br />

taut #32. Alasan utamanya adalah bahwa kritik tersebut “terlalu kontroversial.”<br />

35. Siva Vaidhyanathan menangkap poin yang hampir sama dalam yang ia<br />

sebut sebagai “empat kelemahan” hukum hak cipta di jaman digital. Lihat<br />

Vaidhyanathan, 159–60.<br />

36. Hal tersebut merupakan kontribusi tunggal terpenting dari gerakan realis legal<br />

untuk mendemonstrasikan bahwa semua hak kepemilikan selalu dibentuk untuk<br />

menyeimbangkan kepentingan publik dan pribadi. Lihat Thomas C. Grey, “The<br />

Disintegration of Property,” dalam Nomos XXII: Property, J. Roland Pennock dan<br />

John W. Chapman, eds. (New York: New York University Press, 1980).<br />

BAB SEBELAS: CHIMERA<br />

1. H. G.Wells, “The Country of the Blind” (1904, 1911). Lihat H. G.Wells, The<br />

Country of the Blind and Other Stories, Michael Sherborne, ed. (New York: Oxford<br />

University Press, 1996).<br />

2. Untuk rangkuman yang rinci, lihat laporan yang disiapkan oleh GartnerG2 dan<br />

the Berkman Center for Internet and Society di Harvard Law School, “Copyright<br />

and Digital Media in a Post-Napster World,” 27 Juni 2003, tersedia di taut #33.<br />

Reps. John Conyers Jr. (D-Mich.) dan Howard L. Berman (D-Calif.) telah<br />

memperkenalkan sebuah undang-undang yang mengancam tindakan mengopi<br />

on-line tanpa ijin sebagai tindak kejahatan serius dengan hukuman setinggitingginya<br />

lima tahun penjara. lihat Jon Healey, “House Bill Aims to Up Stakes<br />

on Piracy,” Los Angeles Times, 17 Juli 2003, tersedia di taut #34. Denda sipil<br />

kira-kira 150.000 dolar per lagu yang dikopi. Untuk tuntutan balik terkini (tapi<br />

kurang berhasil) terhadap tuntutan RIAA yang meminta Penyedia Jasa Internet<br />

(ISP) mengungkapkan identitas pengguna yang dituduh melakukan tindakan<br />

berbagi file lebih dari 600 lagu melalui komputer keluarga, lihat RIAA v. Verizon<br />

Internet Services (In re.Verizon Internet Services), 240 F. Supp. 2d 24 (D.D.C. 2003).<br />

Pengguna semacam ini menghadapi kemungkinan denda maksimal 90 juta dolar.<br />

Figur-figur astronomis seperti itu mempersenjatai RIAA dengan peluru yang<br />

sangat kuat dalam tuntutannya terhadap para pembagi file. Penyelesaian senilai<br />

mulai dari 12.000 hingga 17.500 dolar untuk empat mahasiswa yang dituduh<br />

melakukan aktivitas berbagi file berat di jaringan universitas, pastilah tampak<br />

sebagai jumlah yang sedikit jika dibandingkan dengan 98 miliar dolar yang mampu<br />

dihasilkan RIAA jika mereka tetap menempuh proses pengadilan. Lihat Elizabeth<br />

Young, “Downloading Could Lead to Fines,” redandblack.com, 26 Agustus 2003,<br />

CATATAN 377

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!