12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Norma merupakan jenis pembatasan yang berbeda. Ia juga dapat<br />

menghukum individu yang melanggar suatu aturan. Tetapi hukuman<br />

dari pelanggaran norma diberlakukan oleh komunitas, bukan (hanya)<br />

oleh negara. Mungkin memang tidak ada hukum yang melarang<br />

untuk meludah sembarangan, tetapi bukan berarti anda tidak akan<br />

dihukum jika anda meludah ke tanah ketika sedang antri di bioskop.<br />

Hukumannya mungkin tidak keras, meski tergantung pada komunitas<br />

yang bersangkutan, tetapi ia bisa juga lebih keras dari hukumanhukuman<br />

yang dikenakan oleh negara. Ciri yang membedakan hukum<br />

dan norma bukan pada ketegasan aturannya, tetapi pada sumber yang<br />

menjadi penegaknya.<br />

Pasar adalah jenis pembatasan yang ketiga. Pembatasan ini bekerja<br />

melalui pengondisian: Anda bisa melakukan X jika anda membayar<br />

sebanyak Y; anda akan dibayar sebanyak M jika anda melakukan<br />

N. Jelas bahwa pembatasan ini tidak terlepas dari hukum maupun<br />

norma—hukum properti lah yang mengatur apa yang yang harus<br />

dibeli jika hendak diambil secara legal; norma lah yang menentukan<br />

apa yang pantas untuk dijual. Tetapi dilengkapi dengan seperangkat<br />

norma, dan dilatarbelakangi oleh hukum kepemilikan dan perjanjian,<br />

pasar secara serentak juga memberlakukan batasan atas perilaku<br />

individu atau kelompok.<br />

Pembatasan yang terakhir, dan untuk saat ini mungkin adalah<br />

kerangka yang paling misterius, adalah “arsitektur”–yaitu dunia fisik<br />

tempat kita beraktivitas— yang membatasi perilaku. Jembatan yang<br />

runtuh mungkin dapat menghambat anda ketika menyeberangi sungai.<br />

Jalur rel kereta api mungkin membatasi kemampuan komunitas untuk<br />

mengintegrasikan kehidupan sosialnya. Sama dengan pasar, arsitektur<br />

membatasi dalam bentuk hukuman setelahnya. Malahan, sama juga<br />

dengan pasar, arsitektur melakukan pembatasan melalui kondisi yang<br />

serentak. Kondisi-kondisi ini bukan ditentukan oleh pengadilan yang<br />

menegakkan isi kontrak, atau oleh polisi yang menghukum pencuri,<br />

tetapi oleh alam, oleh “arsitektur.” Jika batu seberat 250 kilogram<br />

menghalangi jalan anda, hukum gravitasi lah yang memberi batasan.<br />

Jika anda terancam tidak jadi berangkat ke New York karena harga<br />

“PROPERTI” 145

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!