12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Jelas di sini bahwa musuhnya bukanlah hukum hak cipta itu<br />

sendiri. Yang menjadi musuh adalah regulasi yang tidak membawa<br />

dampak positif apa pun. Jadi pertanyaan yang seharusnya kita<br />

tanyakan sekarang adalah apakah perluasan regulasi hukum hak cipta<br />

ke dalam setiap ranah benar-benar memberi dampak baik atau tidak.<br />

Saya tidak meragukan sama sekali bahwa hukum ini memang<br />

memberi manfaat baik dalam mengatur tindakan mengopi secara<br />

komersial. Akan tetapi, saya juga yakin bahwa hukum tersebut<br />

jauh lebih membawa dampak buruk ketimbang memberi baik<br />

ketika ia mengatur (seperti yang terjadi saat ini) tindakan mengopi<br />

nonkomersial dan terutama, transformasi nonkomersial. Dan orang<br />

juga semakin mempertanyakan, atas alasan yang diutarakan khususnya<br />

di bab 7 dan 8, apakah hukum tersebut ternyata membawa lebih<br />

banyak dampak buruk bagi transformasi komersial, ketimbang baik.<br />

Akan lebih banyak karya transformatif yang akan diciptakan jika hak<br />

derivatif dibatasi dengan lebih jeli.<br />

Dengan demikian, isu ini tidak sesederhana persoalan apakah hak<br />

cipta itu adalah properti atau bukan. Tentu saja hak cipta adalah salah<br />

satu jenis dari “properti”, dan tentu saja pula, seperti halnya dengan<br />

properti yang lain, negara wajib melindunginya. Akan tetapi, di luar<br />

kesan pertama ini, secara historis, hak properti ini (seperti halnya<br />

semua hak-hak properti lainnya36 ) diciptakan untuk menyeimbangkan<br />

antara kebutuhan penting untuk memberi insentif kepada pengarang<br />

dan seniman dengan kebutuhan yang sama pentingnya untuk<br />

menjamin ketersediaan akses pada karya kreatif. Keseimbangan ini<br />

menjadi selalu bergejolak seiring dengan merebaknya teknologi baru.<br />

Dan, dalam hampir lebih dari separuh dari tradisi kita, “hak cipta”<br />

tidak mengontrol sama sekali ke<strong>bebas</strong>an orang lain untuk membangun<br />

dan mentransformasi sesuatu atas karya kreatif. Budaya Amerika<br />

terlahir <strong>bebas</strong> dan untuk hampir 180 tahun, negara kita secara<br />

konsisten melindungi <strong>budaya</strong> <strong>bebas</strong> yang kaya dan dinamis.<br />

Kita bisa berhasil mencapai <strong>budaya</strong> <strong>bebas</strong> ini karena hukum kita<br />

menaati batasan-batasan utama dalam jangkauan kepentingan yang<br />

dilindungi oleh “properti”. Lahirnya “hak cipta” sebagai hak undang-<br />

204 BUDAYA BEBAS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!