12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

anah eksklusif WIPO. Dalam makalah yang telah saya siapkan,<br />

sebenarnya isu properti intelektual hanya sedikit saya singgung.<br />

Namun, setelah pernyataan yang mengejutkan saya tadi, saya pun<br />

mengangkat isu properti intelektual sebagai satu-satunya fokus dalam<br />

kuliah yang saya berikan. Tidak mungkin membicarakan “Masyarakat<br />

Informasi” tanpa ragam informasi dan <strong>budaya</strong> yang <strong>bebas</strong>. Makalah<br />

saya tidak membuat moderator saya yang tidak moderat itu senang.<br />

Dan memang benar bahwa perlindungan properti intelektual biasanya<br />

adalah wilayah kerja WIPO. Namun saya kira, masih dibutuhkan<br />

cukup banyak perbincangan yang membahas properti intelektual,<br />

karena menurut saya gagasan utama tentang keseimbangan dalam<br />

properti intelektual telah hilang.<br />

Jadi, di luar soal apakah WSIS dapat mendiskusikan keseimbangan<br />

dalam properti intelektual atau tidak, saya kira WIPO dapat dan harus<br />

berbicara membahas tentang hal tersebut. Oleh karena itu, pertemuan<br />

tentang “proyek terbuka dan kolaboratif untuk menciptakan barangbarang<br />

publik” tampak sangat cocok dengan agenda WIPO.<br />

Namun ada satu proyek dalam daftar itu yang sangat kontroversial,<br />

paling tidak di kalangan para pelobi. Proyek tersebut adalah piranti<br />

lunak sumber terbuka dan <strong>bebas</strong>. Secara khusus, Microsoft khawatir<br />

dengan subyek yang akan dibahas tersebut. Dalam perspektif mereka,<br />

konferensi yang akan mendiskusikan tentang piranti lunak sumber<br />

terbuka dan <strong>bebas</strong> adalah sama halnya dengan konferensi yang<br />

membahas tentang sistem pengoperasian Apple. Baik piranti lunak<br />

sumber terbuka maupun piranti lunak <strong>bebas</strong> memang bersaing dengan<br />

piranti lunak Microsoft. Dan di dunia, banyak pemerintah yang mulai<br />

bereksplorasi dengan penggunaan piranti lunak sumber terbuka dan<br />

<strong>bebas</strong> untuk pemakaian secara internal ketimbang dengan “piranti<br />

lunak yang berbasis pemilikan”.<br />

Saya tidak bermaksud untuk ikut masuk ke dalam perdebatan<br />

tersebut. Penting untuk menjelaskan bahwa perbedaannya bukan<br />

pada sifat komersial dan nonkomersial dari piranti lunak yang<br />

dimaksud. Ada banyak perusahaan penting yang sangat bergantung<br />

pada piranti lunak sumber terbuka dan <strong>bebas</strong>, IBM adalah salah<br />

KESEIMBANGAN 313

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!