12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dengan mudah. Dengan demikian, alih-alih yang diinginkan oleh<br />

siapapun, sistem hak cipta yang berlaku di bawah desain asli Internet<br />

adalah “tidak ada hak yang dilindungi.” Konten “diambil” tanpa<br />

memedulikan hak cipta. Dengan begitu, semua hak efektif tidak<br />

dilindungi.<br />

Karakter awal ini memunculkan reaksi (yang sama-sama menentang,<br />

namun tetap berbeda) oleh para pemilik hak cipta. Reaksi<br />

tersebut telah menjadi topik bahasan dalam buku ini. Melalui legislasi,<br />

litigasi, dan perubahan terhadap desain jaringan tersebut, pemegang<br />

hak cipta berhasil mengubah karakter inti dari lingkungan Internet<br />

yang asli. Jika arsitektur asli Internet memberlakukan sistem “tidak<br />

ada hak yang dilindungi” sebagai sesuatu yang dari sananya, maka<br />

ke depan arsitekturnya akan memberlakukan sistem “seluruh hak<br />

dilindungi” sebagai asas. Arsitektur dan hukum yang mengelilingi<br />

rancang Internet akan semakin memproduksi sebuah lingkungan di<br />

mana seluruh penggunaan konten membutuhkan ijin. Dunia “potong<br />

dan tempel” yang mendefinisikan Internet hari ini akan menjadi<br />

sebuah dunia “meminta ijin untuk potong dan tempel”; sebuah dunia<br />

yang merupakan mimpi buruk bagi para pencipta.<br />

Yang kita butuhkan ialah sebuah cara untuk mengatakan sesuatu<br />

yang di tengah-tengah—bukan “seluruh hak dilindungi” atau “tidak<br />

ada hak yang dilindungi”, melainkan “beberapa hak dilindungi” (some<br />

rights reserved). Dengan begitu, hak cipta dapat tetap dihormati<br />

sementara pencipta juga dimungkinkan untuk mem<strong>bebas</strong>kan<br />

kontennya sesuai dengan kehendak mereka. Dengan kata lain, kita<br />

perlu suatu cara untuk mengembalikan ke<strong>bebas</strong>an yang sebelumnya<br />

kita telah terima begitu saja.<br />

Membangun Kembali Ke<strong>bebas</strong>an yang Sebelumnya<br />

Diterima Begitu Saja: Beberapa Contoh<br />

Jika anda mundur sejenak dari pertarungan yang saya gambarkan di<br />

sini; anda akan memahami persoalannya dari konteks lain. Pikirkan<br />

328 BUDAYA BEBAS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!